Jumat 04 Jul 2025 14:30 WIB

Tumpukah Sampah di Pasar Gedebage Akhirnya Diangkut

Sampah akan diolah menjadi pupuk dan gas.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Satria K Yudha
Proses pengangkutan sampah di Pasar Gedebage, Bandung.
Foto: Dok Republika
Proses pengangkutan sampah di Pasar Gedebage, Bandung.

ESGNOW.ID,  BANDUNG — Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung mengangkut sekitar 80 ton sampah yang menumpuk di Pasar Gedebage pada Jumat (4/7/2025) pagi. Sampah tersebut akan dibawa ke lokasi pengolahan di sekitar pasar untuk ditangani lebih lanjut.

Kepala DLHK Kota Bandung, Darto, mengatakan pengangkutan dilakukan setelah menerima aduan dari masyarakat dan pedagang pasar. Ia menyebut sampah sudah lama tidak tertangani hingga volumenya menumpuk.

Baca Juga

“Kami merespons keluhan warga, terutama dari pedagang dan pengguna layanan pasar. Sampah sudah menumpuk cukup lama dan volumenya besar,” kata Darto.

DLHK memperkirakan sampah yang diangkut mencapai 18 ritase atau setara 70 hingga 80 ton. Penumpukan terjadi karena belum adanya keputusan tegas mengenai penanganan sampah oleh pihak-pihak terkait.

“Mulai hari ini dan ke depan, DLHK yang akan menangani pengangkutan sampah di Pasar Gedebage,” ujarnya.

Sampah yang didominasi jenis organik akan diolah menjadi pupuk, media tanam, dan gas. Lokasi pengolahan berada di belakang kawasan pasar.

“Karena kebanyakan sampah organik, maka potensinya bisa diolah menjadi pupuk dan gas,” jelas Darto.

Ia menambahkan, seharusnya pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab pengelola kawasan, namun karena belum tertangani, DLHK mengambil alih untuk sementara waktu.

Darto juga menekankan bahwa DLHK berupaya menghindari pengiriman sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat. Pengiriman dalam jumlah besar berisiko mengganggu ritase pengangkutan rutin.

“Kalau kita buang ke Sarimukti, itu akan mengganggu ritase. Karena itu, kami upayakan sampah diproses di lokasi pengolahan setempat,” kata Darto.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement