ESGNOW.ID, JAKARTA – Fasilitas pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan di Jakarta Utara belum bisa beroperasi karena masih dalam tahap persiapan komisioning ulang. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan, ada sejumlah perbaikan yang harus dilakukan sebelum fasilitas pengolah sampah itu kembali diuji coba.
“RDF Rorotan itu memang kemarin ada masalah. Sekarang ini memang persiapan untuk komisioning kembali,” kata Pram di Jakarta Pusat, Rabu (21/5).
Sebelumnya, warga sekitar sempat mengeluhkan bau menyengat dari proses komisioning awal RDF. Pramono meninjau langsung lokasi pada 20 Maret lalu dan menemukan bahwa penyebab bau berasal dari penggunaan sampah lama.
“Padahal secara teknis, sampah yang digunakan itu maksimal tiga hari. Sampah ‘fresh’. Ini sampahnya sudah ada yang lebih dari sebulan. Inilah yang menimbulkan bakteri, bau, cerobong asap hitam, dan sebagainya,” kata Pramono, Rabu (21/5/2025).
Pramono telah memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta untuk membenahi sistem input sampah agar uji coba tidak kembali menimbulkan keluhan warga.
“Saya sudah menginstruksikan, nanti komisioning ‘feeder’-nya harus maksimum dua hari. Kalau itu berhasil, maka Rorotan akan menjadi legasi bagi kita,” katanya.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menegur DLH DKI Jakarta terkait rencana operasional RDF pada September 2025. Ia meminta proyek itu dipercepat dan mulai beroperasi bulan depan.
“Jangan ada kata-kata kalau tidak berhasil. Harus berhasil. Kalau nggak, ganti. Ganti lagi kontraktornya. Tidak peduli itu BUMN atau swasta yang kita kenal,” tegas Hanif.