5. AI membersihkan lautan
Di Belanda, sebuah organisasi lingkungan bernama The Ocean Cleanup menggunakan AI dan teknologi lain untuk membantu membersihkan polusi plastik dari lautan. AI yang mendeteksi objek membantu organisasi ini membuat peta terperinci tentang sampah laut di lokasi-lokasi terpencil. Sampah laut kemudian dapat dikumpulkan dan disingkirkan, yang lebih efisien daripada metode pembersihan sebelumnya yang menggunakan kapal pukat dan pesawat terbang.
Polusi plastik berkontribusi terhadap perubahan iklim dengan mengeluarkan gas rumah kaca dan merusak alam.
6. AI membantu memprediksi bencana iklim
Di Sao Paulo, Brazil, sebuah perusahaan bernama Sipremo menggunakan AI untuk memprediksi di mana dan kapan bencana iklim akan terjadi, dan jenis bencana iklim apa yang akan terjadi. Tujuannya adalah untuk membantu perusahaan dan pemerintah mempersiapkan diri dengan lebih baik dalam menghadapi perubahan iklim dan tantangan yang semakin besar bagi masyarakat yang mengikutinya.
Perusahaan ini bekerja di berbagai industri termasuk asuransi, energi, logistik, dan olahraga, di mana analisisnya terhadap kondisi bencana dan faktor-faktor seperti kualitas udara dapat menginformasikan keputusan apakah akan menunda atau menangguhkan acara
7. Membantu pembuatan wish list climate tool
Google DeepMind, laboratorium penelitian AI Google, mengatakan bahwa mereka menerapkan AI untuk membantu memerangi perubahan iklim di sejumlah bidang. Hal ini termasuk membangun wish list lengkap kumpulan data yang akan memajukan solusi AI global untuk perubahan iklim.
Google DeepMind bekerja sama dengan Climate Change AI, sebuah organisasi nirlaba yang didirikan oleh para sukarelawan dari kalangan akademisi dan industri yang melihat peran penting pembelajaran mesin dalam memerangi perubahan iklim. Alat-alat AI Google lainnya difokuskan untuk meningkatkan prakiraan cuaca dan meningkatkan nilai energi angin dengan memprediksi hasil yang lebih baik dari ladang angin
8. AI dapat membantu industri melakukan dekarbonisasi
AI digunakan untuk membantu perusahaan di industri logam dan pertambangan, minyak, dan gas untuk mendekarbonisasi operasi mereka. Eugenie.ai yang berbasis di California, Amerika Serikat, telah mengembangkan platform pelacakan emisi yang menggabungkan citra satelit dengan data dari mesin dan proses.
AI kemudian menganalisis data ini untuk membantu perusahaan melacak, menelusuri, dan mengurangi emisi mereka sebesar 20-30 persen. Sektor industri menghasilkan sekitar 30 persen emisi gas rumah kaca secara global.