Kamis 30 May 2024 16:21 WIB

New Delhi Catat Kematian Pertama Akibat Suhu Panas Tahun Ini

Seorang pekerja usia 40 tahun meninggal setelah mengalami heat stroke.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Warga India yang jatuh sakit akibat gelombang panas tahun ini (ilustrasi). New Delhi mencatat kematian pertama yang disebabkan oleh gelombang panas.
Foto: AP Photo/Rajesh Kumar Singh
Warga India yang jatuh sakit akibat gelombang panas tahun ini (ilustrasi). New Delhi mencatat kematian pertama yang disebabkan oleh gelombang panas.

ESGNOW.ID, JAKARTA -- Ibu kota India, New Delhi, mencatat kematian pertama yang disebabkan oleh gelombang panas pada tahun ini. Menurut laporan dari media setempat, seorang pekerja berusia 40 tahun meninggal dunia setelah mengalami heat stroke pada Rabu (29/5/2024).

Heat stroke atau sengatan panas merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika seseorang mengalami peningkatan suhu tubuh secara drastis hingga 40 derajat Celsius atau lebih. Siapapun bisa terserang heat stroke walaupun kondisinya sedang sehat.

Baca Juga

Gelombang panas tengah melanda bagian barat laut dan tengah India selama beberapa pekan. Suhu di New Delhi mencapai rekor tertinggi 52,9 derajat Celsius di daerah Mungeshpur pada Rabu (29/5/2024). Namun angka tersebut kemudian direvisi karena suhu maksimum di kawasan lain dari kota ini berkisar antara 45,2 hingga 49,1 derajat Celsius.

Wakil Gubernur Delhi telah memberi arahan kepada pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah darurat demi melindungi para pekerja, termasuk menyediakan air dan area-area teduh di lokasi-lokasi konstruksi, serta memberikan cuti berbayar dari siang hari sampai pukul 15.00. Delhi mencatat suhu 36 derajat Celcius yang terasa seperti 37,8 derajat Celcius pada hari Kamis pagi, menurut departemen meteorologi India seperti dilansir Reuters, Kamis (30/5/2024). Departemen tersebut memperkirakan kondisi gelombang panas hingga gelombang panas ekstrem di wilayah barat laut dan tengah India akan mulai berkurang secara bertahap mulai hari ini.

India mengklasifikasikan gelombang panas sebagai situasi di mana suhu maksimum 4,5 hingga 6 derajat Celsius di atas suhu rata-rata. Adapun gelombang panas ekstrem terjadi ketika suhu maksimum lebih tinggi dari suhu rata-rata sebesar 6,5 derajat Celsius atau lebih.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement