ESGNOW.ID, JAKARTA – Pulau Capri di Italia memutuskan untuk tidak menerima kunjungan wisatawan pada akhir pekan lalu. Keputusan ini dilakukan karena krisis air yang terjadi di kawasan tersebut telah menyebabkan kekeringan di beberapa tempat liburan.
Larangan yang dikeluarkan oleh Walikota Capri, Paolo Falco, memaksa beberapa kapal feri yang sedang dalam perjalanan menuju Capri dari Napoli dan Sorrento di Italia Selatan, untuk berbalik arah. Falco mengatakan, tanpa pasokan air yang cukup, para wisatawan yang datang untuk berlibur tidak akan mendapatkan akses sanitasi yang layak.
“Situasi kesehatan dan kebersihan sangat eksplosif, kami telah mengambil tindakan pencegahan dan mengaktifkan unit krisis dan mengeluarkan perintah pembatasan,” kata Falco seperti dilansir Euro News, Ahad (23/6/2024).
Keadaan darurat ini disebabkan oleh kegagalan dalam sistem air di daratan utama yang menyediakan pasokan vital ke pulau yang terkenal itu. Saat ini, air masih dipasok ke sebagian besar Capri, tetapi beberapa daerah terpencil di wilayah utara Anacapri sudah mengalami kekeringan.
Hanya waduk lokal yang memasok jaringan, yang jika tidak ada pasokan dari daratan, berisiko kehabisan air. Sementara itu, tangki-tangki air diharapkan dapat mencapai pulau tersebut untuk mendukung layanan-layanan penting yang membutuhkan air.
Perintah walikota Capri diinformasikan tak lama setelah jam 9 pagi yang menyebabkan penyeberangan kapal dihentikan. Langkah ini menyebabkan antrean panjang penumpang di kantor-kantor tiket di pelabuhan-pelabuhan di kota Naples bagian selatan, yang merupakan titik keberangkatan sebagian besar kapal feri ke Capri.
Kapal feri dan kapal hidrofoil yang telah berangkat ke Capri dihubungi melalui radio oleh otoritas maritim, yang memerintahkan mereka untuk kembali ke daratan.