Kamis 01 Aug 2024 14:32 WIB

Iklim Berubah dengan Cepat Sebabkan Cuaca Ekstrem

Suhu rata-rata global telah meningkat sekitar 0,2 derajat Celsius per dekade.

Rep: Mgrol152/ Red: Satria K Yudha
Perubahan iklim (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Perubahan iklim (ilustrasi)

ESGNOW.ID,  JAKARTA– Cuaca ekstrem pada dasarnya jarang terjadi. Namun, perubahan iklim yang sangat cepat telah menimbulkan badai yang ganas, gelombang panas yang membakar, dan hawa dingin yang menggigit.

Kondisi iklim berubah dengan cepat akibat pembakaran bahan bakar fosil. Dikutip dari laman The Conversation, Kamis (1/8/2024), para ilmuwan mendefinisikan iklim sebagai distribusi peristiwa cuaca yang mungkin terjadi yang diamati dalam jangka waktu tertentu, seperti kisaran suhu, jumlah curah hujan, atau jumlah jam sinar matahari. Dari sini mereka membuat ukuran statistik, seperti suhu rata-rata (atau normal).

Baca Juga

Cuaca bervariasi dalam beberapa rentang waktu dari beberapa detik hingga beberapa dekade, sehingga semakin lama periode analisis iklim, semakin akurat analisis ini menangkap berbagai kemungkinan konfigurasi atmosfer yang tak terbatas.

Biasanya, para ahli meteorologi dan ilmuwan iklim menggunakan periode 30 tahun untuk merepresentasikan iklim, yang diperbarui setiap sepuluh tahun. Periode iklim terbaru adalah 1991-2020. Perbedaan antara setiap periode iklim 30 tahun yang berurutan berfungsi sebagai catatan yang sangat harfiah tentang perubahan iklim.

Cara berpikir tentang iklim ini kurang tepat ketika iklim itu sendiri berubah dengan cepat. Suhu rata-rata global telah meningkat sekitar 0,2 derajat Celsius per dekade selama 30 tahun terakhir. Ini berarti bahwa iklim global pada tahun 1991 lebih dingin sekitar 0,6 derajat Celsiun dibandingkan iklim global pada tahun 2020 (jika memperhitungkan fluktuasi dari tahun ke tahun), dan bahkan lebih dingin daripada iklim global saat ini.

Contoh dampak perubaha iklim yang mengejutkan adalah gelombang panas ekstrem di Pasifik barat laut Amerika Utara pada 2021, yang mana suhu melebihi rekor maksimum sebelumnya di Kanada yang meningkat 4,6 derajat Celsius. Contoh lainnya adalah terjadinya suhu 40 derajat Celsius di Inggris pada musim panas 2022.

Kemudian pada musim panas 2022, setelah kejadian pertama 40 derajat Celsius, beberapa prakiraan cuaca gabungan untuk Inggris menunjukkan situasi yang mana suhus 40 derajat Celsius terjadi elama beberapa hari berturut-turut. Hal ini akan menjadi ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi kesehatan masyarakat dan infrastruktur di Inggris.

Meskipun planet bumi terus mencatat rekor suhus terpanas, musim panas 2024 di Inggris sejauh ini relatif sejuk. Dalam dua tahun terakhir, suhu global jauh di atas suhu yang pernah diamati sebelumnya, sehingga potensi suhu ekstrem mungkin telah bergeser lebih jauh dari yang pernah dialami manusia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement