ESGNOW.ID, JAKARTA -- Praktik hubungan masyarakat yang bertanggung jawab turut memperkuat citra nasional. Hal ini disampaikan Ketua Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Boy Kelana dalam acara Road to World Public Relations Forum (WPRF) 2024 yang berlangsung di Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya, Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Dalam acara yang bertajuk "Supercharging Indonesia's Nation Branding for Growth: Driving DEI and ESG for Inclusive Economic Impact" tersebut, Boy menekankan pentingnya peran praktisi hubungan masyarakat (humas) dan komunikasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif melalui keberagaman (diversity), kesetaraan (equity), inklusi (inclusion) atau DEI serta tata kelola lingkungan dan sosial (Environmental, Social, Governance/ESG).
Ia menggarisbawahi citra dan reputasi Indonesia di kancah internasional tidak hanya dilihat dari apa yang dilakukan, tetapi juga bagaimana hal tersebut dilakukan. “Indonesia dengan keberagaman yang berlimpah telah memperkuat branding nasional, tidak hanya melalui kata-kata tetapi juga melalui aksi nyata dalam diversity, equity, inclusion, serta ESG,” kata Boy dalam acara yang disponsori Pertamina dan Telkomsel tersebut, Selasa (8/10/2024).
Boy juga mengapresiasi acara Indonesia's SDGs Action Awards yang baru-baru ini diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Ia menyebutkan bahwa beberapa institusi Indonesia, seperti Pertamina dan Astra, telah mendapatkan penghargaan atas kontribusi mereka dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Menurutnya, keberhasilan ini menunjukkan Indonesia telah melakukan banyak aksi nyata yang berdampak pada peningkatan citra bangsa di mata dunia. Lebih lanjut, Boy menekankan peran penting para praktisi humas dalam menerapkan prinsip-prinsip DEI dan ESG. Ia menegaskan DEI bukan hanya tentang keberagaman, tetapi juga memastikan setiap individu, terlepas dari latar belakang mereka, memiliki kesempatan yang setara untuk berkontribusi dan berkembang.
“Praktisi PR harus berkontribusi untuk mendorong perusahaan atau organisasi tempat mereka bekerja agar menerapkan prinsip DEI sebagai strategi yang intim dalam meningkatkan daya saing global,” tambahnya.
Di sisi lain, implementasi ESG, menurut Boy, merupakan wujud dedikasi perusahaan dalam menjalankan operasi yang bertanggung jawab, tidak hanya untuk melindungi lingkungan, tetapi juga untuk membangun kepercayaan jangka panjang dengan masyarakat global.
“ESG yang kuat akan memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi investasi dan pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan,” kata Boy.
Boy Kelana juga mengajak para praktisi Humas untuk berpartisipasi dalam World Public Relations Forum (WPRF) 2024 yang akan digelar di Nusa Dua, Bali, pada 19 hingga 22 Oktober 2024. Ia menjelaskan forum ini tidak hanya menjadi ajang berkumpulnya para profesional hubungan masyarakat dari seluruh dunia, tetapi juga menjadi kesempatan untuk kolaborasi dan pertukaran pengetahuan.
“Forum ini adalah platform untuk berbagi strategi yang dapat membantu memperkuat identitas nasional Indonesia sekaligus menghadapi tantangan global yang kita hadapi bersama. Indonesia sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan komunitas global demi mencapai tujuan bersama,” kata Boy.
Acara WPRF 2024 nantinya akan dimulai dengan konferensi global mengenai komunikasi bagi para akademisi pada hari pertama. Di hari kedua, akan berlangsung acara pembukaan besar yang dihadiri para praktisi Humas dari berbagai negara. Hari ketiga akan diisi dengan Konferensi Humas Indonesia, dan pada hari terakhir, akan ada pertemuan Humas Muda Indonesia yang diharapkan dapat menarik perhatian para generasi muda.
Mengakhiri sambutannya, Boy Kelana mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Ia berharap forum ini tidak hanya menghasilkan kolaborasi dan inovasi baru di bidang public relations, tetapi juga memperkuat jaringan dan kepemimpinan Indonesia di panggung global.
Boy berharap para praktisi Humas dapat terus berperan aktif dalam memperkuat branding nasional Indonesia melalui pendekatan yang inklusif, berkelanjutan, dan bertanggung jawab, sejalan dengan nilai-nilai DEI dan ESG yang menjadi sorotan dalam forum ini.