Rabu 22 Jan 2025 16:46 WIB

BMKG: Waspadai Potensi Hujan Lebat Sepekan Mendatang

Masyarakat diminta tetap tenang dan siaga menghadapi cuaca ekstrem.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Pengendara menerobos genangan air di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Selasa (5/11/2024). Genangan air yang membanjiri kawasan tersebut disebabkan oleh luapan Kali Krukut dan saluran drainase yang tersumbat sampah saat hujan lebat disertai angin pada sore hari ini di beberapa titik di Jakarta, salah satunya di kawasan Kemang Raya.  Sementara,  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMkG) memprediksi hujan merata di berbagai wilayah di Indonesia selama sepekan kedepan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengendara menerobos genangan air di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Selasa (5/11/2024). Genangan air yang membanjiri kawasan tersebut disebabkan oleh luapan Kali Krukut dan saluran drainase yang tersumbat sampah saat hujan lebat disertai angin pada sore hari ini di beberapa titik di Jakarta, salah satunya di kawasan Kemang Raya. Sementara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMkG) memprediksi hujan merata di berbagai wilayah di Indonesia selama sepekan kedepan.

ESGNOW.ID,  JAKARTA — Prakirawan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Bony Septian, mengungkapkan beberapa wilayah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat dalam sepekan ke depan. Hal ini dipengaruhi oleh kombinasi beberapa fenomena atmosfer, termasuk Monsun Asia yang membawa kelembapan tinggi, fenomena La Nina yang lemah, serta gelombang ekuator Rossby dan Kelvin yang memicu pembentukan awan konvektif.

"Berdasarkan data pengamatan BMKG, pada bulan Januari 2025, sebagian besar wilayah Indonesia telah mengalami hujan ringan hingga lebat," kata Bony, Rabu (22/1/2025).

Baca Juga

Bony mengatakan hujan ekstrem dengan curah hujan lebih dari 150 mm per hari tercatat pada beberapa tanggal penting. Pada 10 Januari 2025, Stasiun Meteorologi Raja Haji Fisabilillah di Kepulauan Riau mencatat curah hujan mencapai 443,0 mm per hari, sementara Stasiun Meteorologi Hang Nadim di Batam mencatat 260,0 mm per hari.

Hujan ekstrem juga terjadi pada 17 Januari 2025, dengan catatan 166,0 mm per hari di Stasiun Meteorologi Raja Haji Fisabilillah dan 153,0 mm per hari di Stasiun Meteorologi Maritim Tegal, Jawa Tengah. Pada 18 Januari 2025, Stasiun Meteorologi Paloh di Kalimantan Barat mencatat 184,0 mm per hari.

Selain itu, Bony Setiawan menambahkan pada tahun 2024, secara umum, wilayah Indonesia juga mengalami hujan ringan hingga lebat, dengan kejadian hujan ekstrem tercatat pada 2 Januari 2024 di Stasiun Klimatologi Sumatra Barat, yang mencapai 246,0 mm per hari.

"Kombinasi fenomena atmosfer yang terjadi saat ini, termasuk Monsun Asia dan gelombang ekuator, diperkirakan terus mempengaruhi pola cuaca di Indonesia, dengan nilai OLR (Outgoing Longwave Radiation) yang negatif di sebagian besar wilayah," kata Bony.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang dapat menyebabkan banjir dan dampak lainnya. Dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 21–27 Januari 2025, BMKG mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan, siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja dan memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG.

"Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan," kata BMKG. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement