Senin 24 Feb 2025 16:16 WIB

Pemprov Jakarta Bakal Tambah Fasilitas RDF

Keberadaan RDF Rorotan belum cukup untuk menangani persoalan sampah.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Satria K Yudha
Petugas Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan pemilahan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) Asrama Dinas LH Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (19/4/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan pemilahan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) Asrama Dinas LH Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (19/4/2024).

ESGNOW.ID,  JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berniat untuk membangun empat pabrik pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau Refuse Derived Fuel (RDF) di Jakarta dalam lima tahun ke depan. Pasalnya, keberadaan RDF Plant Jakarta di Rorotan, Jakarta Utara, dinilai belum bisa menangani keseluruhan sampah yang dihasilkan warga Jakarta. 

Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta Rano Karno mengatakan, pembangunan RDF Plant Rorotan merupakan salah satu usaha untuk menangani permasalahan sampah di Jakarta. Namun, RDF itu dinilai masih belum mampu untuk menangani seluruh permasalahan sampah di Jakarta. Karena itu, Pemprov Jakarta ingin membangun RDF lagi untuk bisa menangani sampah di Jakarta. 

"Harus minimal di empat wilayah, karena anda bisa bayangkan yang tadi saya katakan, (RDF) Rorotan itu cuma punya daya tampung satu hari baranhkali 2.500 ton, sementara sampah kita 7.500 ton. Nah, artinya harus dibuat di tempat yang lain supaya sampah itu tidak melintas kota," kata Rano, Ahad (23/2/2025).

Dengan keberadaan RDF di wilayah Jakarta lain, sampah yang dihasilkan oleh warga di Jakarta Utara dapat diolah di wilayahnya sendiri. Dengan begitu, sampah dari masing-masing wilayah tidak akan melintas di wilayah lainnya. 

"Harus, harus (dibangun RDF lagi. Ini dalam arti kata, saya akan bicara, Pak Gub juga akan lebih tahu soal itu. Karena problem sampah di Jakarta ini dari dulu kita paham enggak pernah selesai. Kita enggak punya lahan," ujar dia.

Untuk sementara ini, Rano mengatakan, sampah dari Jakarta masih bisa dikirim ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang di Bekasi. Namun, TPST Bantar Gebang suatu saat pasti tidak akan bisa menampung lagi kiriman sampah dari Jakarta.

Karena itu, ia menilai perlu ada inovasi teknologi untuk mengatasi masalah sampah di Jakarta. Menurut dia, dua pilihan yang bisa dilakukan adalah membangun RDF atau pembangkit listrik tenaga sampah atau intermediate treatment facility (ITF).

Ihwal target pembangunan RDF baru, Rano mengatakan pihaknya belum bisa memastikan. Namun, Pemprov Jakarta akan melakukan perencanaan. 

Terkait adanya keluhan warga yang terdampak uji coba RDF Rorotan, Rano mengatakan hal itu merupakan hal yang wajar. Pasalnya, RDF merupakan sesuatu yang baru.

"Ya tentu sesuatu yang baru pasti (ada protes warga), tapi kalau kami tidak melakukan tindakan, permasalahan sampah enggak akan pernah selesai," ujar Rano.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement