Senin 10 Mar 2025 11:26 WIB

Perubahan Iklim Ancam Produksi Pisang

Ada beberapa strategi adaptasi yang harus dilakukan untuk mencegah krisis pisang.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Perubahan iklim mengancam produksi pisang di sejumlah negara.
Foto: Wallpaper Flare
Perubahan iklim mengancam produksi pisang di sejumlah negara.

ESGNOW.ID,  LONDON -- Penelitian terbaru dari Universitas Exeter yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Food menunjukkan perubahan iklim mengakibatkan banyak daerah di negara Amerika Latin dan Karibia tidak bisa lagi menanam pisang untuk diekspor pada 2080. Padahal, pisang merupakan komoditas ekspor yang bernilai 11 miliar dolar AS per tahun dan sangat penting bagi ekonomi banyak negara.

Dalam waktu lebih dari setengah abad, 60 persen wilayah yang saat ini memproduksi pisang akan kesulitan untuk menanam buah itu, kecuali ada intervensi untuk mengatasi perubahan iklim. Faktor-faktor seperti ketersediaan tenaga kerja dan infrastruktur sangat membatasi kemampuan adaptasi terhadap perubahan iklim. Sebagian besar produksi pisang dilakukan di dekat daerah padat penduduk dan pelabuhan, yang membatasi kemungkinan relokasi ke daerah yang lebih cocok.

Baca Juga

Profesor Universitas Exeter yang memimpin penelitian ini, Dan Bebber, menekankan perubahan iklim bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga ancaman langsung terhadap ketahanan pangan global dan mata pencaharian. Tanpa investasi substansial dalam adaptasi, masa depan produksi pisang untuk ekspor akan tidak pasti.

"Pisang adalah salah satu buah yang paling penting di dunia, tidak hanya bagi konsumen tetapi juga bagi jutaan pekerja di negara-negara produsen. Sangat penting bagi kita untuk bertindak sekarang untuk melindungi industri ini dari dua ancaman sekaligus, yaitu perubahan iklim dan penyakit baru," kata Bebber seperti dikutip dari Science Daily, Senin (10/3/2025). 

Para peneliti menggunakan citra satelit dengan resolusi tinggi untuk memetakan produksi pisang di Amerika Latin dan Karibia dan memperkirakan iklim yang paling cocok untuk pertumbuhan pisang. Hasilnya menunjukkan perubahan iklim akan mengurangi area terbaik untuk pertumbuhan pisang dan hasil panen di banyak negara produsen penting.

Kolombia dan Kosta Rika diperkirakan akan paling terpengaruh karena suhu di daerah tersebut akan terlalu tinggi untuk budidaya optimal. Sebaliknya, Ekuador dan beberapa bagian Brasil diperkirakan tetap menjadi produsen penting karena dampak perubahan iklim di sana diproyeksikan lebih ringan.

Peneliti mengusulkan beberapa strategi adaptasi, termasuk memperluas infrastruktur irigasi, mengembangkan varietas pisang yang tahan panas dan kekeringan, serta mendukung produsen pisang dalam mengelola risiko iklim.

Penelitian ini menyoroti pentingnya dunia untuk segera melindungi industri pisang dari ancaman perubahan iklim dan penyakit yang muncul, demi menjaga ketahanan pangan dan mata pencaharian jutaan pekerja di negara-negara penghasil pisang. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement