ESGNOW.ID, BRUSSELS -- Komisi Eropa mempertimbangkan menghitung kredit karbon internasional dalam target iklim berikutnya. Sumber yang mengetahui langkah ini mengatakan upaya tersebut akan memperlemah pemangkasan karbon di Uni Eropa.
Dengan adanya kebijakan itu, negara-negara Uni Eropa dapat membeli kredit dari proyek pemangkasan emisi karbon dioksida di luar negeri, seperti restorasi hutan Amazon dan menghitungnya sebagai bagian dari pemangkasan emisi Uni Eropa.
Gagasan ini sedang dibahas Komisioner Iklim Uni Eropa Wopke Hoekstra bersama negara-negara anggota dan anggota Parlemen Eropa. Beberapa negara dan anggota parlemen menolak target iklim 2040 yang ingin memangkas emisi Uni Eropa hingga 90 persen.
Komisi Eropa gagal memenuhi tenggat waktu untuk memublikasikan target iklim terbaru Uni Eropa bulan lalu. Sementara, agenda-agenda iklim Uni Eropa juga sedang menghadapi tekanan politik karena perubahan iklim harus bersaing dengan prioritas politik lainnya termasuk pertahanan.
Beberapa pemerintah negara anggota dan anggota Parlemen Eropa juga menilai peraturan iklim Uni Eropa melemahkan daya saing industri blok tersebut yang sudah dihantam tarif impor Amerika Serikat (AS) dan barang-barang impor murah.
Pada Senin (7/4/2025), lima orang sumber mengatakan Komisi Eropa sedang mempertimbangkan sejumlah opsi. Opsi itu termasuk untuk menurunkan target pemangkasan emisi industri domestik lebih rendah dari 90 persen dan mengizinkan negara-negara Uni Eropa membeli kredit karbon dari luar negeri untuk menutupi kekurangannya.
Juru bicara Komisi menolak memberikan komentar apakah komisi mempertimbangkan menambah kredit karbon internasional bagian dari target iklim Uni Eropa. Langkah ini akan mengubah haluan langkah iklim Uni Eropa yang hanya memasukkan langkah domestik dalam target iklimnya.
Pekan lalu, Hoekstra mengatakan pemangkasan emisi 90 persen masih menjadi "titik awal" Komisi Eropa dalam pembicaraan target iklim 2040. Ia mengatakan hasil negosiasi diharapkan sudah dapat diusulkan sebelum musim panas.
“Kami peka terhadap permintaan untuk sedikit pragmatisme,” kata Hoekstra.
Ia menolak memberikan komentar apakah ia akan fleksibel dalam menentukan target tersebut. Target iklim 2040 membutuhkan persetujuan dari negara-negara anggota Uni Eropa dan Parlemen Eropa.