Senin 05 May 2025 12:11 WIB

Indonesia-Norwegia Perkuat Kerja Sama Perangi Perubahan Iklim

Sejak 2022, Norwegia telah mendukung Indonesia dalam pengurangan emisi karbon.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Perubahan iklim (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Perubahan iklim (ilustrasi).

ESGNOW.ID,  OSLO -- Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) Hanif Faisol Nurofiq, berkunjung ke Norwegia untuk mempererat kerja sama kedua negara dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global. Dalam kunjungan tersebut, Indonesia dan Norwegia menandatangani Letter of Intent (LoI) yang menegaskan komitmen bersama dalam memperkuat diplomasi lingkungan, serta mendorong kerja sama konkret dalam mitigasi perubahan iklim, pelestarian alam, dan pembangunan berkelanjutan.

Penandatanganan ini tidak hanya mencerminkan urgensi tindakan global, tetapi juga menggarisbawahi peran vital Norwegia sebagai mitra strategis dalam memerangi krisis lingkungan yang semakin mendesak. Hanif menandatangani LoI bersama Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen, di Oslo.

Baca Juga

Dokumen ini mencakup komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerja sama dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, tata kelola, konservasi keragaman hayati, pelestarian ekosistem lahan gambut dan mangrove, pengelolaan sampah, serta ekonomi sirkular.

Hanif menekankan penandatanganan LoI ini merupakan langkah strategis untuk mempercepat upaya global dalam mengatasi perubahan iklim dan mendorong pembangunan berkelanjutan, baik di Indonesia maupun dunia.

"Penting bagi kita untuk meningkatkan implementasi Nilai Ekonomi Karbon sebagai bagian dari upaya Indonesia mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC), sesuai dengan amanat Peraturan Presiden No. 98/2021. Bersama Norwegia, Indonesia telah mengembangkan sistem perdagangan karbon yang kuat, yang akan mendukung pencapaian target iklim nasional," kata Hanif dalam pernyataannya, dikutip pada Senin (5/5/2024).

Kunjungan Hanif ini juga bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Norwegia yang dimulai sejak 1950, dengan fokus yang terus berkembang pada kerja sama di bidang lingkungan hidup.

Sejak 2022, Norwegia telah mendukung Indonesia dalam pengurangan emisi karbon yang berasal dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan (FOLU), dengan komitmen pendanaan sebesar 216 juta dolar AS (sekitar Rp 3,5 triliun).

Selain bertemu dengan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, Menteri Hanif juga bertemu dengan State Secretary Kementerian Luar Negeri Norwegia Andreas Motzfeld Kravik serta berkunjung ke perusahaan pengelola daur ulang TOMRA untuk mempelajari inovasi dalam pengelolaan sampah dan penerapan ekonomi sirkular.

Kunjungan ini menegaskan komitmen kedua negara untuk terus memperkuat kerja sama di bidang lingkungan hidup dan perubahan iklim, serta untuk memajukan pembangunan berkelanjutan yang memberikan dampak positif bagi dunia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement