Pesut Mahakam merupakan subpopulasi langka dari lumba-lumba Irrawaddy yang hanya hidup di Sungai Mahakam. Dengan tubuh berwarna abu-abu, tanpa moncong, serta perilaku sosial yang kompleks, spesies ini menjadi simbol kekayaan hayati dan identitas budaya masyarakat Kalimantan Timur.
Namun, pesut kini berada di ambang kepunahan akibat kombinasi pencemaran limbah tambang dan domestik, tabrakan dengan kapal tongkang, serta praktik perikanan ilegal seperti penggunaan setrum dan bom ikan.
“Konservasi tidak dapat dilakukan secara parsial. Diperlukan sinergi dari hulu ke hilir, dari perumusan kebijakan hingga aksi nyata di lapangan. Partisipasi aktif masyarakat, khususnya generasi muda, sangat krusial dalam menemukan solusi yang berkelanjutan,” tegas Hanif Faisol Nurofiq.