Senin 07 Jul 2025 09:55 WIB

Dana Iklim Terbesar di Dunia Perkuat Rencana Investasi

Perubahan iklim harus ditangani bersama.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi perubahan iklim.
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Ilustrasi perubahan iklim.

ESGNOW.ID,  LONDON -- Green Climate Fund (GCF), lembaga pendanaan multilateral terbesar untuk isu iklim, mengumumkan rencana investasi terbesarnya sepanjang sejarah, sekitar 1,2 miliar dolar AS untuk 17 proyek di negara-negara berkembang, terutama di Asia dan Afrika. Tujuannya untuk membantu negara-negara miskin menghadapi dampak pemanasan global.

Selain membantu negara-negara berkembang mencapai target pengurangan emisi dan mendukung adaptasi terhadap kondisi iklim yang berubah dengan cepat. GCF juga mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif agar dampak perubahan iklim dapat diminimalkan tanpa menghambat kemajuan ekonomi dan sosial.

Baca Juga

Keputusan ini diambil di tengah penurunan tajam bantuan pembangunan global. Termasuk pemotongan besar Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump. OECD memprediksi bantuan pembangunan resmi (ODA) pada tahun 2025 akan turun 17 persen, setelah sebelumnya turun 9 persen pada 2024.

"Di saat aksi iklim kolektif semakin dibutuhkan, GCF maju untuk melaksanakan mandatnya," kata ketua GCF Syeni Nafo dalam pernyataannya, Sabtu (5/7/2025).

GCF mengalokasikan dana sebesar 227 juta dolar AS untuk memperluas pasar obligasi hijau di 10 negara. Obligasi hijau digunakan sebagai instrumen untuk mendanai proyek-proyek yang berkontribusi pada pengurangan perubahan iklim dan pelestarian lingkungan hidup.

Sementara itu di Asia Selatan, GCF berinvestasi sebesar 200 juta dolar AS untuk fasilitas pembiayaan hijau di India yang mendukung pengembangan energi terbarukan dan efisiensi energi. Di Afrika Timur, GCF menyalurkan 150 juta dolar AS untuk sistem pangan yang mendukung sekitar 18 juta orang.

Dengan tambahan investasi ini, portofolio investasi GCF mencapai 18 miliar dolar AS yang tersebar di 133 negara. Hingga saat ini, dana yang dijanjikan kepada GCF mencapai 29,9 miliar dolar AS, dan 21 miliar dolar AS telah dibayarkan oleh negara-negara penyumbang.

Selain menambah jumlah dana, dewan GCF juga berencana mempercepat proses akreditasi dan kerja sama dengan berbagai organisasi mitra seperti lembaga multilateral dan apa yang disebut Direct Access Entities (DAE), lembaga lokal di negara berkembang yang sudah terakreditasi GCF untuk mengelola dana langsung atau tanpa perantara.

GCF berencana mempercepat waktu akreditasi DAE dari rata-rata 30 bulan menjadi 9 bulan atau kurang. Dengan merevisi prosedur dan memindahkan sebagian uji tuntas ke tahap proyek, artinya pemeriksaan detail dilakukan setelah pendanaan awal disetujui, bukan sebelumnya. 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement