Rabu 09 Jul 2025 16:00 WIB

Satgas PKH Ambil Alih 81 Ribu Hektare Lahan Tesso Nilo

Lahan yang telah dikuasai akan dikembalikan sesuai fungsinya.

Red: Satria K Yudha
Proses penebangan tanaman sawit di TN Tesso Nilo sebagai upaya pemulihan.
Foto: Kemenhut
Proses penebangan tanaman sawit di TN Tesso Nilo sebagai upaya pemulihan.

ESGNOW.ID,  JAKARTA — Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) berhasil menguasai kembali 81.793 hektare lahan di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan, Riau, yang telah dirambah sejak 2004. Upaya ini menjadi langkah strategis untuk mengembalikan fungsi konservasi taman nasional tersebut.

“Satgas berupaya keras mengembalikan fungsi taman nasional sebagai kawasan konservasi guna melindungi ekosistem hayati dan pelestariannya. Karena itu, telah dilakukan penguasaan seluas 81.793 hektare,” kata Ketua Pelaksana Satgas PKH yang juga Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah, di Jakarta, Rabu (9/7/2025).

Baca Juga

Lahan yang telah dikuasai akan dikembalikan sesuai fungsinya sebagai hutan negara. Satgas menegaskan bahwa penertiban dilakukan dengan mengedepankan pendekatan persuasif.

Wakil Komandan Satgas PKH sekaligus Komandan Tim Alpha, Brigjen TNI Dodi Triwinarto, menyebut perambahan di TNTN telah berlangsung selama dua dekade. Sejak 10 Juni 2025, Satgas mulai bergerak menguasai lahan yang telah terlanjur digarap masyarakat.

“Dari pendalaman kami, ada 13 titik ‘jalan tikus’ yang selama ini digunakan masyarakat untuk masuk ke dalam kawasan konservasi. Akibat perambahan HTI di sekitarnya, mereka tidak sadar telah masuk ke kawasan TNTN,” ujar Dodi.

Untuk mencegah perambahan ulang, Satgas kini menempatkan personel di titik-titik akses masuk tersebut. Penertiban dilakukan bersama Kementerian Lingkungan Hidup sebagai pemangku kawasan, dan telah dimulai sejak 22 Mei 2025.

Penguasaan kembali lahan ini menandai langkah awal pemulihan ekosistem TNTN, yang merupakan salah satu habitat penting satwa langka seperti harimau dan gajah Sumatra.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement