Kamis 31 Jul 2025 17:35 WIB

Meredam Jejak Karbon, Menanam Puluhan Ribu Pohon Trembesi di Ruas Jalan Tol Trans Sumatra

23.171 pohon trembesi itu diberikan kepada dua mitra pengelola tol.

Rep: Bayu Adji P / Red: Friska Yolandha
Bakti Lingkungan Djarum Foundation melakunan proses serah terima 23.171 pohon trembesi yang ditanam di Jalan Tol Trans Sumatra, di Hotel Novetel, Bandar Lampung, Kamis (31/7/2025).
Foto:

Ia menjelaskan, pohon trembesi dikenal sebagai spesies yang memiliki daya serap karbon sangat tinggi. Satu pohon trembesi dewasa disebut mampu menyerap sebanyak 28,5 ton karbon dioksida per tahun. Fakta itu menjadikan trembesi sebagai salah satu pohon paling efektif dalam menurunkan emisi gas rumah kaca. Tak hanya itu, pohon trembesi juga memiliki kerindangan, sehingga mampu menurunkan suhu udara di sekitarnya.

Menurut dia, menanam trembesi sama dengan menghadirkan kembali napas bagi dunia. Sebab, dalam satu batang pohon tersimpan kemampuan luar biasa untuk memperbaiki kualitas udara, menahan erosi, memperindah lanskap, dan memberi rumah bagi keanekaragaman hayati.

"Apa yang kita lakukan hari ini mungkin terlihat sederhana. Namun bayangkan 23.171 pohon tumbuh, bayangkan udara yang lebih bersih ke depannya, tanah yang lebih subur, dan ruang hidup yang lebih banyak untuk semua makhluk," ujar Achmad.

Deputi Bidang Pengelolaan dan Tata Nilai Ekonomi Karbon Kementerian Lingkungan Hidup, Ary Sudijanto, mengatakan krisis iklim yang terjadi hari ini bukan lagi sebuah ilusi. Kondisi itu sudah benar-benar terjadi dan menyebabkan berbagai masalah bagi Bumi. Bahkan, krisis iklim yang terjadi sekarang telah menjadi ancaman yang sudah sampai ke level survival. 

"Jadi kalau kita tidak benar-benar bisa menanganinya, maka menjadi ancaman kepunahan terhadap manusia," kata dia.

Ia menilai, krisis iklim ini merupakan akibat ulah dari manusia tanpa pengecualian. Pasalnya, hampir seluruh hal yang benda yang digunakan manusia itu menghasilkan emisi, termasuk proses produksi makanan juga ikut menimbulkan emisi. Karena itu, semua orang dinilai harus ikut bertanggung jawab dalam penanganan krisis iklim. 

Ary juga mengapresiasi inisiatif yang sudah dilakukan untuk melakukan upaya dalam merata melakukan penanaman pohon trembesi. Menurut dia, upaya itu sangat penting untuk menyerap CO2, yang menjadi salah satu komponen utama dari gas rumah kaca dan menjadi penyebab dari perubahan iklim.

"Matriks tumbuhan batang dan sebagainya itu yang akan menjadi storage atau penyimpanan dari karbon yang ada," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement