ESGNOW.ID, JAKARTA -- Popularitas K-pop yang mendunia membuat album K-pop laris-manis di pasar global. Sayangnya, kesuksesan besar ini turut memicu timbulnya permasalahan lingkungan yang mengkhawatirkan.
Menurut dokumen dari Kementerian Lingkungan Korea Selatan yang didapatkan oleh Woo Won Shik dari Democratic Party of Korea (DPK), jumlah plastik yang digunakan untuk memproduksi album K-pop melonjak lebih dari 14 kali lipat dalam kurun waktu enam tahun ke belakang.
Pada 2020, perusahaan hiburan K-pop menggunakan 801,5 ton plastik untuk memproduksi album fisik. Produksi ini mencakup CD, photo card, dan pembungkus vinyl. Sebagai perbandingan, jumlah plastik yang digunakan untuk memproduksi album fisik K-pop pada 2017 adalah 55,8 ton.
Yang lebih mengkhawatirkan, jumlah riil plastik yang digunakan untuk memproduksi album fisik K-pop kemungkinan jauh melebihi angka 801,5 ton. Perkiraan ini didasarkan pada volume penjualan album K-pop yang sangat masif.
Data dari pemantau penjualan lokal Circle Chart misalnya, mengindikasikan bahwa ada lebih dari 75,2 juta album K-pop terjual di Korea Selatan pada 2020. Jumlah ini setara dengan sekitar 1.395 sampah plastik dari CD dengan berat rata-rata 18 gram. Perkiraan tersebut belum mencakup sampah plastik yang digunakan untuk packaging dan merchandise.
HYBE selaku agensi yang menaungi grup K-pop populer, BTS, juga memberikan data yang mendukung. Dalam laporan sustainability management yang mereka rilis, HYBE mengonfirmasi bahwa mereka menggunakan 894,6 ton plastik untuk memproduksi dan mengemas album K-pop di 2020.
Konsumsi plastik yang besar memberikan dampak....