6. Perjalanan udara akan lebih sering turbulensi
World Economic Forum, mencatat bahwa perubahan iklim dapat meningkatkan turbulensi dalam perjalanan pesawat. Pola sirkulasi udara menjadi kurang dapat diprediksi karena perubahan iklim menyebabkan penerbangan menjadi lebih bergelombang sedemikian rupa, sehingga turbulensi telah menjadi penyebab paling umum dari kecelakaan penerbangan.
Pada tahun 2021, lebih dari 65 persen cedera parah pada pesawat yang dicatat oleh penyelidik kecelakaan AS adalah akibat dari pesawat yang memasuki langit bergelombang
7. Gunung berapi meletus
Banyak gletser yang menutupi sisi gunung berapi aktif. Ketika gletser mencair, penurunan tekanan di permukaan bumi dapat mengubah pergerakan magma gunung berapi dan menyebabkan lebih banyak letusan.
Para ilmuwan yang telah membandingkan catatan sejarah gunung berapi dengan cakupan glasial melihat bahwa jumlah letusan menurun secara signifikan ketika iklim mendingin dan tingkat es meluas. Lebih banyak penelitian sedang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman tentang hubungan antara gletser dan aktivitas gunung berapi. Namun, bahkan di daerah yang lebih dingin sekalipun, pergeseran pola cuaca berpotensi memicu letusan.
8. Koneksi internet terganggu
Sesuatu yang sangat diandalkan oleh sebagian besar masyarakat global saat ini adalah internet. Namun, pemadaman internet bisa jadi akan terus meningkat karena perubahan iklim. Menurut sebuah penelitian baru, aliran informasi digital melalui kabel serat optik yang melapisi dasar laut dapat terganggu oleh naiknya permukaan air laut yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa gangguan di laut dan dekat pantai yang disebabkan oleh peristiwa cuaca ekstrem telah mengekspos "titik panas" di sepanjang jaringan kabel transglobal, sehingga meningkatkan risiko pemadaman internet.
9. Lebih banyak petir
Sambaran petir menghantam Bumi sekitar 8 juta kali dalam sehari, tetapi jumlah tersebut dapat meningkat secara signifikan seiring dengan percepatan pemanasan global. Sebuah penelitian memperkirakan bahwa setiap kenaikan suhu sebesar 1 derajat Celcius dapat menyebabkan peningkatan sambaran petir sebesar 12 persen.