ESGNOW.ID, JAKARTA -- Otoritas transportasi motor Jerman, KBA, telah memulai proses hukum terhadap BMW atas kecurigaan bahwa produsen mobil tersebut memanipulasi hasil emisi pada model diesel X3 2.0 liter. Ini adalah keadaan yang mirip dengan skandal Dieselgate Volkswagen yang mengguncang perdagangan otomotif hampir 10 tahun yang lalu.
KBA mengatakan bahwa kasus ini menyangkut kecurigaan penggunaan perangkat yang rusak pada kontrol mesin kendaraan X3, demikian seperti dilansir Reuters, Sabtu (27/1/2024). Namun demikian, belum jelas berapa jumlah mobil yang terkena dampaknya.
Menurut surat kabar Bild, sumber orang dalam merekomendasikan bahwa X3 mengeluarkan lebih sedikit nitrogen oksida ketika -di antara berbagai masalah lain- AC dimatikan. Adapun selama pengujian laboratorium, AC dilaporkan sering mati, dan orang-orang yang memahami metode ini mengatakan kepada Bild bahwa hal itu termasuk "perangkat gagal" yang tidak diperbolehkan.
Pada dasarnya, KBA menuduh BMW memasang unit kecurangan emisi pada X3 diesel-nya agar terlihat lebih ramah lingkungan daripada yang sebenarnya. Jika menengok ke skandal Dieselgate, VW juga melakukan hal yang serupa, dan hal ini menyebabkan hampir 11 juta mobil terkena dampaknya di seluruh dunia. Banyak dari kendaraan ini telah dibeli lagi oleh produsen atau ditarik kembali.
BMW dilaporkan telah menepis insiden tersebut hingga saat ini, dan menyebutnya sebagai cacat produksi. Namun, jika KBA menganggap trik program perangkat lunak sebagai penipuan, BMW mungkin akan mengalami hukuman pidana atau perdata.
"BMW jelas sangat pintar dengan trik emisi, itulah sebabnya mengapa butuh waktu lama untuk menemukan sesuatu," kata seorang sumber kepada Bild.
Seorang juru bicara BMW menolak berkomentar kepada Bild mengenai kasus yang sedang berlangsung.