Rabu 28 Feb 2024 08:08 WIB

Ini Daftar Mobil dengan Konsumsi Bahan Bakar 20 Persen Lebih Banyak

Daftar mobil ini dinilai menjadi pelanggar terburuk pengujian emisi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Mobil-mobil yang dikendarai di Australia dilaporkan mengonsumsi bahan bakar hingga 20 persen lebih banyak daripada yang diklaim oleh produsen.
Foto: www.freepik.com
Mobil-mobil yang dikendarai di Australia dilaporkan mengonsumsi bahan bakar hingga 20 persen lebih banyak daripada yang diklaim oleh produsen.

ESGNOW.ID,  JAKARTA -- Mobil-mobil yang dikendarai di Australia dilaporkan mengonsumsi bahan bakar hingga 20 persen lebih banyak daripada yang diklaim oleh produsen. Hal ini merujuk pada hasil uji efisiensi bahan bakar secara riil di jalan raya dengan perhitungan di laboratorium yang dilakukan produsen.

Pengujian yang dilakukan Australian Automobile Association (AAA) dan didanai oleh pemerintah federal, menemukan bahwa empat dari 13 kendaraan yang diuji dalam pemeriksaan kepatuhan putaran terakhirnya melebihi batas peraturan untuk nitrogen oksida atau karbon monoksida.

Baca Juga

Pengujian terhadap mobil penumpang, SUV kecil dan menengah, serta kendaraan penumpang berukuran besar menemukan bahwa tujuh dari 13 kendaraan yang diuji menghasilkan konsumsi bahan bakar dalam kisaran 5 persen dari klaim yang dibuat oleh produsen. Namun, lima mobil melampaui hasil labnya antara 9 hingga 20 persen ketika diuji di jalan raya. Satu mobil memiliki performa 7 persen lebih baik dari yang diklaim oleh produsen.

Pengujian ini mencakup rata-rata hasil berkendara yang dilakukan di jalan perkotaan dan pedesaan serta jalan tol pada berbagai kecepatan. Pengujian dilakukan di wilayah Geelong, Victoria, pada bulan Desember 2023 dalam kondisi yang menurut AAA dikontrol secara ketat dan sesuai dengan undang-undang Uni Eropa, yang memastikan konsumsi bahan bakar dan hasil CO2 dapat diulang serta meminimalkan pengaruh faktor manusia seperti gaya mengemudi dan arus lalu lintas yang berubah-ubah.

Setidaknya ada empat mobil yang AAA merupakan pelanggar terburuk dalam putaran kedua pengujiannya, sebagai berikut:

1. BMW X3

Mobil ini memiliki perbedaan terbesar di antara kendaraan yang diuji. AAA menemukan bahwa dalam pengujian di dunia nyata, model SUV 2021 membutuhkan 8,9 liter bahan bakar untuk menempuh jarak 100 kilometer - 20 persen lebih banyak daripada 7,4 liter per 100 km yang dilaporkan oleh pabrikan dari uji labnya.

 

2. MG3

MG3 ditemukan menggunakan bahan bakar 19 persen lebih banyak daripada hasil laboratorium yang diamanatkan sebesar 6,7 liter per 100 kilometer dalam pengujian model mobil kompak tahun 2023.

 

3. Audi Q5

SUV Q5 Audi ternyata mengonsumsi bensin 17 persen lebih banyak daripada yang diklaim, dengan hasil kinerja dunia nyata 5,6 liter per 100 kilometer pada model 2022 dibandingkan dengan hasil uji lab yang diwajibkan sebesar 4,8 liter.

 

4. Toyota Yaris Cross Hybrid

Toyota Yaris Cross Hybrid menggunakan bensin 12 persen lebih banyak daripada efisiensi yang diklaim sebesar 3,8 liter per 100 kilometer, menurut hasil pengujian model tahun 2021. Sebaliknya, beberapa mobil berkinerja lebih baik daripada klaim pabrikan.

Pengujian terhadap Kia Carnival menunjukkan bahwa model 2023 menggunakan bahan bakar 7 persen lebih sedikit di jalan daripada hasil laboratorium yang diamanatkan, dengan AAA mengklaim bahwa efisiensi bahan bakar di dunia nyata adalah 6 liter per 100 kilometer.

Selain itu, polusi dari kendaraan juga diuji. Empat dari 13 kendaraan mencatat hasil polutan yang melebihi batas peraturan Australia untuk uji lab. Tiga di antaranya melebihi batas oksida nitrogen yaitu Kia Carnival, Hyundai Staria dan Kia Sportage, sementara emisi karbon monoksida di jalan raya MG3 85 persen lebih tinggi daripada batas uji laboratorium yang diatur.

Direktur pelaksana AAA, Michael Bradley, mengatakan bahwa program pengujian ini memberikan transparansi yang lebih besar kepada konsumen. "Ketika membandingkan kendaraan, konsumen tidak dapat berasumsi bahwa kinerja laboratorium yang lebih baik akan benar-benar hemat di dunia nyata,” kata Bradley.

Skema pengujian yang didukung oleh pemerintah Australia diberlakukan setelah skandal tahun 2015 yang melibatkan Volkswagen, yang menemukan bahwa produsen tersebut telah menyesatkan konsumen yang mungkin telah dengan sengaja membeli kendaraan berdasarkan klaim yang tidak benar tentang emisi yang lebih rendah.

BMW, MG, Audi dan Toyota telah dihubungi untuk dimintai komentar. Tahap pertama dari pengujian di dunia nyata ini menemukan tingkat konsumsi bahan bakar hingga 13 persen lebih tinggi daripada pengujian di laboratorium.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement