ESGNOW.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto menjelaskan secara gamblang kemajuan yang dicapai Indonesia dalam mengendalikan emisi gas rumah kaca. Indonesia menempuh berbagai langkah seperti program biodiesel 40 persen (B40), penanaman mangrove, dan mempercepat transisi energi.
Hal itu Airlangga sampaikan saat bertemu dengan Menteri Negara untuk Iklim, Lingkungan dan Energi Inggris Richard Henry Ronald di London, Inggris.
Sebagai wujud komitmen kuat dalam mengatasi perubahan iklim, Indonesia telah menyerahkan National Determined Contribution (NDC) yang telah disempurnakan kepada Sekretariat UNFCCC pada September 2022. Di dalamnya, Indonesia memuat peningkatan target penurunan.
Indonesia memasang target optimistis dari pengurangan 29 persen pada NDC Pertama dan menjadi 31,89 persen tanpa syarat (tanpa bantuan internasional) pada NDC yang telah diperbaharui. Sementara untuk yang bersyarat (dengan bantuan internasional) ditingkatkan dari 41 persen pada NDC pertama menjadi 43,20 persen.
"NDC mewujudkan upaya setiap negara untuk mengurangi emisi nasional dan beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim," ujar Airlangga melalui keterangan tulis, Rabu (1/5/2024).
Dalam akhir pertemuan, Airlangga dan Menteri Richard sepakat untuk terus melanjutkan dialog Forest, Agriculture and Commodity Trade (FACT). FACT menjadi forum global untuk mendiskusikan secara informal antara pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, dari negara produsen dan negara konsumen yang terlibat dalam perdagangan komoditas yang terkait dengan deforestasi hutan tropis.