ESGNOW.ID, LELILEF SAWAI -- Ekspansi pertambangan nikel untuk memproduksi bahan baku baterai kendaraan listrik memicu deforestasi. Banyak hutan ditebang untuk pembangunan pabrik nikel.
Deforestasi akibat ekspansi tambang nikel salah satunya terjadi di Halmahera, Maluku Utara. Seorang petani di Halmahera, Librek Loha, mengungapkan wilayahnya kini semakin sering terjadi bencana longsor akibat masifnya deforestasi.
Peristiwa longsor itu pun ia saksikan ketika sedang menuju kebunnya. "Aduh, tanah longsor lagi, sekarang semakin sering," katanya.
Longsor terjadi di bawah perkebunan kakao, pala, dan nanas Librek lantas memperlihatkan tanah merah dan berbatu. Area itu sebelumnya hutan dan sungai kini diratakan menjadi tanah merah. Di tempat sebelumnya menjadi tempat pohon-pohon tumbuh, kini terdapat gudang-gudang dan timbunan batu bara hitam. Air yang mengalir di sungai juga menjadi keruh.
Wilayah Teluk Weda di Desa Lelilef Sawai, Kabupaten Halmahera Tengah, kini menjadi tuan rumah salah satu fasilitas produksi nikel terbesar di dunia. Pabrik peleburan baja dan beberapa pembangkit listrik berbahan bakar batu bara terus beroperasi tanpa henti untuk memurnikan bijih nikel menjadi bahan baku baterai dan baja.
Indonesia diketahui ingin mendominasi pasokan nikel di dunia. Berdasarkan data S&P Global Commodity Insights, dalam 10 tahun, smelter nikel Indonesia bertambah dari dua menjadi 27. Indonesia juga berencana menambah 22 smelter lagi.
Tahun lalu, Indonesia memasok lebih dari setengah pasokan biji nikel dunia. Permintaan nikel yang sebelumnya dikenal untuk membuat baja, kini meroket karena perusahaan mobil listrik Tesla membutuhkannya untuk memproduksi baterai mobil listrik dan perusahaan-perusahaan lain memerlukan baterai yang lebih besar untuk proyek-proyek listrik bersih.
Analisa lembaga non-profit Auriga mengungkapkan pembangunan pabrik-pabrik nikel di hutan menyebabkan deforestasi dua kali lebih cepat terjadi dibanding sebelumnya. Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Hingga saat ini, sebagian besar endapan nikelnya dijual mentah-mentah.
10 tahun lalu, Pemerintah Indonesia bertekad...lanjut baca >>>