ESGNOW.ID, LISBON -- Portugal memiliki ambisi besar dalam mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT). Portugal menargetkan dapat meningkatkan bauran EBT dalam sistem kelistrikan mereka hingga 93 persen pada 2030.
Target itu ditetapkan dalam rencana iklim dan energi yang baru saja diperbarui. Kendati demikian, rancangan proposal rencana itu menurunkan target kapasitas elektroliser untuk menghasilkan hidrogen ramah lingkungan menjadi 45 persen. Saat ini, Portugal baru mengambil langkah pertama untuk memasang elektroliser dan belum sama sekali menghasilkan hidrogen hijau.
Elektroliser merupakan alat yang menggunakan listrik untuk memecah molekul air menjadi unsur-unsur penyusunnya, yaitu hidrogen dan oksigen, melalui proses yang disebut elektrolisis. Elektrolisis pada dasarnya adalah istilah lain menggunakan listrik untuk menggerakkan reaksi kimia.
Elektroliser memiliki dua elektroda, yaitu katoda (positif) dan anoda (negatif), yang terendam dalam air dengan larutan elektrolit. Elektrolit membantu menghantarkan listrik melalui air.
Ketika listrik dimasukan ke dalam air tersebut, ikatan antara atom hidrogen dan oksigen dalam molekul air akan diputuskan. Gas hidrogen terkumpul di katoda, dan gas oksigen terkumpul di anoda.
Hidrogen yang dihasilkan elektroliser dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk bahan bakar energi bersih. Gas hidrogen yang dibakar dalam sel bahan bakar untuk menghasilkan listrik, hanya mengeluarkan uap air sebagai produk sampingan. Sehingga menjadikannya sumber energi bersih yang menjanjikan.
Pemerintah Portugal merilis rancangan proposal rencana iklim itu pada Senin (22/7/2024) untuk dibahas di masyarakat sampai 5 September untuk dikirimkan ke parlemen. Negara-negara Uni Eropa meningkatkan pertaruhan mereka pada energi-energi terbarukan terutama setelah harga gas tembus rekor pada tahun 2022 ketika Rusia menginvasi Ukraina.
Pada tahun 2023, utilitas energi terbarukan memasok 61 persen konsumsi listrik Portugal. Hal itu menjadikan Portugal sebagai salah satu negara dengan rasio energi terbarukan terbesar di Eropa. Pemerintah Portugal sebelumnya menargetkan pada tahun 2030 sebanyak 85 persen konsumsi listrik berasal dari energi terbarukan.
Pada Senin lalu, Menteri Lingkungan dan Energi Portugal Maria da Graca Carvallho mengatakan rencana iklim terbaru bertujuan mengatasi perubahan iklim dan menjamin ketahanan energi Portugal. "(Juga) untuk menarik investasi dan menghasilkan daya saing," katanya.
Dua pekan yang lalu, Carvallho mengatakan pemerintah ingin meningkatkan penggunaan energi terbarukan untuk memenuhi total kebutuhan energi dari target saat ini 47 persen menjadi 51 persen pada 2030.
Revisi rancangan proposal perubahan iklim juga menjaga komitmen Portugal untuk mengurangi gas emisi rumah kaca menjadi 55 persen dari tingkat 2005. Target yang ditetapkan pemerintah sebelumnya tahun lalu, dan bertujuan untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2045.
Rancangan rencana iklim itu menyebutkan pada tahun 2030 total kapasitas energi terbarukan Portugal menjadi 42,9 gigawatt atau dua kali lipat dari kapasitas yang beroperasi di tahun 2023. Caranya dengan membangun pembangkit listrik tenaga angin berkapasitas 12,4 gigawatt termasuk 2 gigawatt dari pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai.
Rancangan proposal ini mengungkapkan Portugal akan meningkatkan kapasitas tenaga surya menjadi 20,8 gigawatt pada tahun 2030, naik dari 4 gigawatt pada tahun lalu. Pemerintah Portugal menurunkan target elektroliser yang menghasilkan hidrogen ramah lingkungan pada tahun 2030 menjadi 3 gigawatt, turun dari target 5,5 gigawatt yang ditetapkan pada bulan Juni 2023.
Namun, rancangan tersebut membuat Portugal memiliki kondisi yang sangat menguntungkan untuk industri hidrogen ramah lingkungan karena keunggulan utamanya sebagai energi terbarukan berbiaya rendah.