Kamis 14 Nov 2024 11:00 WIB

COP29, RI Dorong Komitmen Peningkatan Aksi Iklim dan Kolaborasi Energi Terbarukan

Indonesia akan mengembangkan Green Transmission Line sepanjang 70 ribu km.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Anggota delegasi berjalan di area pelaksanaan Konferensi Perubahan Iklim (COP29) di Baku, Azerbaijan, Ahad (10/11/2024).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Anggota delegasi berjalan di area pelaksanaan Konferensi Perubahan Iklim (COP29) di Baku, Azerbaijan, Ahad (10/11/2024).

ESGNOW.ID,  BAKU -- Pemerintah Indonesia menegaskan menyiapkan infrastruktur energi bersih untuk mencapai target nol emisi.  Utusan Khusus Presiden bidang Energi dan Lingkungan RI dan Ketua Delegasi Indonesia di World Leaders Climate Action Summit (WLCAS) Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-29 (COP29) di Baku, Azerbaijan, Hashim Djojohadikusumo mengatakan Indonesia akan mengembangkan Green Transmission Line sepanjang 70 ribu km untuk mendukung penyaluran energi ke pulau-pulau terpadat.

"(Indonesia akan) menyiapkan infrastruktur Green Smart grid untuk melipatgandakan kapasitas listrik bersumber angin dan surya; menyiapkan kapasitas listrik 60 GigaWatt dari tenaga air, panas bumi, surya dan angin”, kata Hashim dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri RI, Rabu (13/11/2024).

Baca Juga

Hashim menegaskan Indonesia akan tingkatkan ambisi dan kontinuitas aksi iklim. Peningkatan ambisi Indonesia adalah langkah untuk mewujudkan visi Presiden RI yaitu pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen melalui pembangunan ekonomi hijau, resiliens, dan inklusif.

Tahun 2040, Indonesia menargetkan 75 persen penambahan kepasitas listrik nasional bersumber dari energi baru terbarukan. COP29 dihadiri 82 Kepala Negara dan Utusan Khusus termasuk Indonesia. Melalui COP29 UNFCCC, Indonesia menjalankan prioritas diplomasi RI yaitu peningkatan pengaruh kawasan dan global, diplomasi ketahanan nasional, dan diplomasi ekonomi pancasila.

Melalui COP29, Indonesia memanfaatkan momentum untuk terus konsisten menyuarakan kepentingan negara berkembang dalam upaya global membatasi kenaikan suhu permukaan bumi di bawah 1,5 derajat Celsius guna mewujudkan dan mendorong komitmen, mekanisme dan implementasi pendanaan, kerja sama dan investasi di bidang penanganan iklim, energi dan konservasi lingkungan.

Delegasi Indonesia pada World Leaders Climate Action Summit didukung oleh Menteri Kehutanan, Menteri Lingkungan Hidup, Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral, Kementerian Luar Negeri; Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup; PLN dan unsur Kementerian/Lembaga lainnya.

World Leaders Climate Action Summit  mengawali perundingan the 20th Conference of Parties of the United Nations Framework Convention on Climate Change (COP 29 UNFCCC) atau Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-29 yang merupakan kerangka global pengambilan keputusan tertinggi untuk isu perubahan iklim.

Delegasi Indonesia akan melakukan sejumlah negosiasi, antara lain, mengenai target kolektif baru untuk pendanaan iklim, pasar karbon yang dapat dioptimalkan bagi mekanisme dan model ekonomi terkait untuk aksi iklim; perluasan sumber pendanaan dan operasionalisasi loss and damage; penguatan Nationally Determined Contributions melalui Second NDCs

Selain rangkaian negosiasi, Ketua Delegasi RI juga membuka Paviliun Indonesia, memberikan keynote speech pada CEO Climate Talks, dan  Green Growth Energy Mc Kinsey Forum, meresmikan MRA Skema Karbon Kredit RI-Jepang, melakukan bilateral RI-Jerman, RI-Turki guna membahas potensi aksi iklim, serta dorong kolaborasi dengan pihak swasta. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement