Soesilo menyampaikan pentingnya kolaborasi dalam mendukung keberlanjutan ekosistem perairan juga terus dioptimalkan di kawasan sekitar perusahaan, yang setiap tahun menurunkan sekitar 500 unit terumbu buatan di area koservasi Tobok Batang dan Pasilan Kota Bontang. Soesilo mengatakan program ini telah berjalan sejak 2011, dan hingga kini terdapat 6.882 unit terumbu buatan.
Selain itu Pupuk Kaltim menginisiasi pembentukan Center of Excellence (CoE) Terumbu Karang, yang meliputi berbagai kegiatan seperti transplantasi terumbu, pembibitan melalui fasilitas coral nursery hingga penyuluhan bagi masyarakat. Soesilo menyampaikan Pupuk Kaltim juga memiliki mitra binaan yang diberdayakan untuk pembuatan dan penuruanan media terumbu di Kota Bontang, yakni Kelompok Kimasea dan Karaka, sebagai wujud kolaborasi bersama masyarakat sekitar.
"Aksi Terang diharapkan makin mendorong masyarakat untuk terlibat langsung dalam menjaga kelestarian ekosistem perairan, sekaligus mengajak seluruh pihak meningkatan inisiatif serupa di masa datang," kata Soesilo.
Pembina Seasoldier Indonesia Cabang Sulawesi Utara, Rio Noval Puasa, menyampaikan kolaborasi seperti ini merupakan salah satu langkah strategis. Hal ini bertujuan meningkatkan peran dalam menjaga kelangsungan kawasan perairan yang lebih produktif.
"Terlebih KEK Likupang menjadi salah satu destinasi andalan pariwisata Sulawesi Utara (Sulut) sehingga penting untuk dijaga dari segala potensi yang dapat menimbulkan kerusakan ekosistem bawah air," kata Rio.