ESGNOW.ID, BRUSSELS -- Penelitian yang dirilis Bank Sentral Eropa (ECB) mengungkapkan Uni Eropa berisiko kekurangan dana untuk mencapai target iklim pada dekade ini.
Uni Eropa menargetkan nol emisi pada tahun 2050. Namun untuk mencapainya dibutuhkan investasi yang sangat besar yang sebagian besar berasal dari perusahaan swasta, dilengkapi insentif publik serta berbagai pendanaan langsung hingga keringanan pajak.
Penelitian tersebut mengungkapkan investasi hijau atau investasi ramah lingkungan Uni Eropa masih terlalu kecil untuk mencapai target iklim 2030. Artinya, perlu semakin banyak investasi ke depannya dan menyiratkan biaya transisi energi akan semakin tinggi.
Meskipun pendanaan publik yang diperlukan untuk tahun ini dan tahun depan sudah tersedia. ECB mengatakan kekurangan dana dapat terjadi mulai tahun 2027, yang berpotensi diperburuk kebutuhan pemerintah untuk membayar kembali dana yang diterima dari dana paket pemulihan Covid-19 Uni Eropa.
“Kekurangan dana publik Uni Eropa yang nyata dapat terjadi setelah (Fasilitas Pemulihan dan Ketahanan) berakhir pada akhir tahun 2026, yang meningkat menjadi sekitar 54 miliar euro atau 55,49 miliar dolar AS pada tahun 2030,” kata penelitian yang tidak mewakili pandangan ECB tersebut, Kamis (8/1/2025).
ECB memperkirakan dana investasi dari sektor publik yang dibutuhkan untuk mencapai target iklim sekitar 83 miliar euro per tahun sampai tahun 2030. Meskipun pemerintah negara anggota dapat menyediakan sebagian dari dana yang kurang. Tapi, banyak yang terbebani utang karena harus mengembalikan dana paket bantuan Covid-19 sebesar 175 miliar euro dari tahun 2028 dan 2035.
ECB, sebagai bank sentral untuk negara-negara yang menggunakan euro, mengembangkan berbagai inisiatif untuk mendukung transisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan. Salah satu cara ECB mengumpulkan dana iklim adalah melalui program pembelian aset.
Dalam kerangka kebijakan moneter yang lebih luas, ECB telah memperkenalkan program pembelian obligasi yang mencakup instrumen keuangan yang mendukung proyek-proyek ramah lingkungan.
Dengan membeli obligasi hijau, ECB tidak hanya memberikan likuiditas kepada pasar, tetapi juga mendorong investasi dalam proyek-proyek yang berkontribusi pada tujuan keberlanjutan.