ESGNOW.ID, JAKARTA -- Yayasan Rumah Energi, bekerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Prospek PT Antam Menuju Perusahaan Global Termuka Melalui Pengembangan Bisnis.
Seperti FGD seri pertama yang berlangsung Desember 2024 lalu, FGD seri kedua ini berlangsung di kantor Yayasan Rumah Energi di Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025).
Dalam FGD yang dipandu Redaktur Energi Juang, Salsa Elizabeth Bellen sebagai Moderator itu, tampil dua narasumber, yakni Dr. Lukman Malanuang (Founder Institut Energi Pertambangan dan Industri Strategis-INPIST) serta Dr. Ir. Ali Ahmudi Achyak (Center Eksekuitif Center for Energy Security).
Dalam paparannya, Lukman Malanuang menyoroti prospek PT Antam menuju perusahaan global terkemuka melalui pengembangan bisnis, yang mesti memperhatikan beberapa syarat yang menjadi patokan.
"PT Antam wajib memiliki Rapor SDGS, Rapor ESG dan Rapor transparansi, akuntabilitas dan partisipasi harus tinggi," ungkap Lukman.
Menurut Lukman perusahaan pertambangan perlu memegang prinsip tata kelola yang baik (GCG) dalam pengelolaan minerba. Perusahaan perlu memegang kriteria ESG yang menekankan bisnis berkelanjutan dengan memperhatikan tiga aspek utama lingkungan, sosial, dan tata telola.
“Citra perusahaan dapat terpengaruh oleh cara perusahaan menangani masalah sosial. Sebagai contoh, perusahaan harus aktif menangani isu-isu, hak-hak, dan tantangan yang dihadapi oleh karyawan dan buruh. Kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dan memberikan kontribusi positif pada isu-isu sosial menjadi faktor kunci dalam evaluasi standar ini,” ungkap Lukman.
Selain itu Lukman menilai tidak semua UU terkait energi (Migas, panas bumi, kelistrikan) menegaskan komitmen terhadap pembangunan daerah dan masyarakat seperti UU Minerba.
“Padahal UU Minerba tegas keberpihakannya terhadap pembangunan daerah dan masyarakat. Pertama, pasal 106 yaitu mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja setempat. Kedua, pasal 108 yaitu menyusun program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Ali Ahmudi menyoroti pengembangan teknologi merupakan salah satu aspek penting dalam strategi perusahaan tambang untuk mencapai visi sebagai perusahaan global terkemuka. Menurutnya, pengembangan teknologi merupakan salah satu aspek penting dalam strategi perusahaan tambang untuk mencapai visi sebagai perusahaan global terkemuka.
“Teknologi selain dapat meningkatkan efisiensi dan profitabilitas, tetapi juga mendukung komitmen terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan," jelas Ali Ahmudi.
Dalam kesempatan berbeda, Anggota DPR-RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menyambut baik digelarnya FGD oleh Yayasan Rumah Energi dan Antam itu. Gus Falah menegaskan, FGD ini bisa menjadi sarana pencerahan publik, terkait isu pertambangan dan energi.
“Masukan positif seperti yang diperoleh dari forum FGD ini tentu bermanfaat bagi PT Antam. Apalagi tema yang dibahas terkait Prospek PT Antam Menuju Perusahaan Global Terkemuka,” kata Gus Falah.
“Kita sama-sama mendukung PT Antam menjadi perusahaan global yang kuat dan disegani,” tambah Gus Falah.
Selain para narasumber, FGD ini juga dihadiri Ketua Yayasan Rumah Energi, Rusman. Turut hadir peserta FGD dari beragam latar belakang, seperti mahasiswa dari berbagai kampus, jurnalis serta masyarakat pemerhati pertambangan.