Rabu 26 Feb 2025 13:51 WIB

Yogyakarta Dorong Sekolah Kelola Sampah

SMPN 5 Yogyakarta jadi percontohan pengelolaan sampah.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Satria K Yudha
Peluncuran Gerakan Sekolah Bersih dengan kegiatan kerja bakti massal seluruh warga sekolah di SMP Negeri 5 Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Rabu (26/2/2025).
Foto: Humas Pemkoy Yogyakarta
Peluncuran Gerakan Sekolah Bersih dengan kegiatan kerja bakti massal seluruh warga sekolah di SMP Negeri 5 Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Rabu (26/2/2025).

ESGNOW.ID, YOGYAKARTA — Persoalan sampah menjadi salah satu prioritas yang sedang diselesaikan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta. Dalam mengatasi persoalan ini, seluruh pihak dilibatkan, termasuk sekolah-sekolah dengan meluncurkan program Gerakan Bersih Sekolah.

Gerakan itu diluncurkan dengan kegiatan kerja bakti massal seluruh warga sekolah, Rabu (26/2/2025). Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan mengatakan, gerakan ini sebagai upaya mendukung pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta. 

Baca Juga

Selain itu, gerakan ini juga dalam rangka menjadikan para pelajar sebagai agen perubahan untuk menggerakkan masyarakat mengelola sampah secara mandiri. Sekolah-sekolah yang dilibatkan mulai dari TK, SD, SMP, hingga tingkat SMA/SMK di Kota Yogyakarta.  

“Ini langkah konkret Pemerintah Kota Yogyakarta bahwa kita serius menangani sampah. Jadi kita juga menggerakkan sekolah-sekolah SMP. Kita juga bekerja sama dengan Pemda (DIY) SMA/SMK ikut dalam gerakan sekolah bersih,” kata Wawan saat peluncuran Gerakan Sekolah Bersih di SMP Negeri 5 Yogyakarta, Rabu (26//2/2025). 

Wawan menuturkan, kegiatan Gerakan Sekolah Bersih ini juga menjadi upaya untuk menggugah kesadaran masyarakat bersama Pemkot Yogyakarta dan pemangku kepentingan dalam mengelola sampah, memilah, dan mengurangi sampah. Gerakan itu dilaksanakan di sekolah sampai di lingkungan 200 meter di sekitar sekolah. 

Untuk itu, pihaknya mendorong semua sekolah di Kota Yogyakarta agar menumbuhkan peduli lingkungan terhadap pengelolaan sampah. SMPN 5 Yogyakarta dipilih sebagai lokasi peluncuran Gerakan Sekolah Bersih ini karena menjadi percontohan pengelolaan sampah secara mandiri menggunakan mesin insinerator.

Selain sudah bisa melakukan pengelolaan sampah secara mandiri, Wawan turut mengapresiasi adanya kegiatan Zero Trash Community (Zetra) Pawitikra di SMP Negeri 5 Yogyakarta yang melakukan pengelolaan sampah.

“Mulai dari pengurangan sampah di sekolah, budaya mengenai penanganan sampah. Di SMP 5 ini sudah ada penanganannya, ada insinerator kecil untuk internal sekolah. Anak-anak muda di sini adalah agen perubahan untuk mengajak pengurangan dan pengelolaan sampah,” ucap Wawan. 

Kepala SMP Negeri 5 Yogyakarta, Siti Arina Budiastuti mengatakan, pihaknya selama ini telah mengelola sampah secara mandiri berupa pemilahan sampah dan penggunaan mesin incinerator. Mesin ini menggunakan teknologi carbonizer yang tidak menimbulkan emisi seperti dioxin, furan maupun sulfur dioksida ke lingkungan.

Sudah hampir dua tahun pengelolaan sampah di SMP Negeri 5 Yogyakarta ini berjalan. Pengelolaan sampah secara mandiri di sekolah ini bahkan dilakukan oleh seluruh warga sekolah, baik itu siswa hingga guru dan kepala sekolah. 

“Kami sudah masuk tahun kedua untuk pengelolaan sampah. Kami memiliki garda Zetra Pawitikra. Seluruh siswa di sini setiap hari sudah memilah sampah dan setor sampah tiap hari Jumat oleh tim sekolah, ada guru, karyawan termasuk kepala sekolah,” kata Rina.

Dalam pengelolaannya, sampah organik dikelola sendiri oleh SMP Negeri 5 Yogyakarta. Sedangkan, untuk sampah anorganik disetor ke bank sampah. 

Untuk sampah residu, kata Rina, diolah menggunakan mesin insinerator dengan kapasitas sekitar 70 kilogram dan hasilnya menyusut menjadi sekitar 10 persen berupa briket arang untuk bahan bakar. Bahkan, sudah ada pihak yang memanfaatkan hasil briket arang tersebut. 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement