Selasa 04 Mar 2025 17:08 WIB

Lakukan Pemecatan Massal, Trump Dinilai Hentikan Upaya Ilmuwan Atasi Krisis Iklim

Sebagian besar ilmuwan pemerintah yang dipecat sedang menjalani masa percobaan.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Kebijakan Presiden AS Donald Trump memberhentikan banyak ilmuwan dinilai menghambat upaya mengatasi krisis iklim.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Kebijakan Presiden AS Donald Trump memberhentikan banyak ilmuwan dinilai menghambat upaya mengatasi krisis iklim.

ESGNOW.ID,  WASHINGTON -- Kebijakan pemerintahan Presiden Donald Trump terhadap lembaga-lembaga sains Amerika Serikat (AS) dinilai menghentikan upaya ilmuwan dalam mengatasi krisis iklim. Pemerintah Trump memecat para ilmuwan yang meneliti krisis iklim dan bekerja untuk melindungi sistem pangan AS.

Pemecatan massal ini bagian dari kebijakan Trump dan miliuner Elon Musk yang kini masuk dalam pemerintahan terhadap lembaga-lembaga sains untuk memangkas anggaran. "Pekerjaan yang saya lakukan khususnya sungguh sangat diperlukan," kata seorang ilmuwan adaptasi iklim dari Survei Geologi AS yang dipecat awal bulan ini, seperti dikutip dari the Guardian, Selasa (4/3/2025).

Baca Juga

Ilmuwan yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan saat ini bukan waktu yang tepat untuk memperlambat penelitian iklim. Ilmuwan itu mengatakan pekerjaannya fokus untuk mengetahui bagaimana iklim berubah dan membuat rencana untuk berbagai skenario agar dapat menggunakan sumber daya dengan lebih baik.  

Ilmuwan tersebut mengkritik pemotongan posisi yang dilakukan tidak mempertimbangkan kemampuan karyawan untuk beradaptasi dengan kebijakan administrasi saat ini. "Semua pemecatan ini hanya akan mempromosikan pemborosan pemerintah," katanya.

Dia mengatakan, operasi sainstifik pemerintah federal "sedang dimusnahkan." Pemecatan massal ini diyakini akan membuat AS tertinggal dari negara-negara lain.

"Ini bukanlah hal yang bisa Anda dihentikan sementara atau dipangkas, ini bukan sesuatu yang bisa diprivatisasi. Ini upaya yang sangat tidak efisien yang membutuhkan investasi yang konsisten selama beberapa dekade, membangun tim dan pengetahuan. Pada dasarnya, hal ini akan menghilangkan insentif bagi orang-orang untuk mengabdikan karier dan kehidupan mereka demi kemajuan masyarakat," kata ilmuwan tersebut.

Sebagian besar ilmuwan pemerintah yang dipecat sedang menjalani masa percobaan untuk posisi tetap. Kantor Dewan Khusus (OSC) AS mengatakan langkah pemerintah Trump memecat pegawai masa percobaan ilegal dan meminta sejumlah pegawai dipekerjakan kembali.

OSC menyerahkan penegakan hukum ke Dewan Perlindungan Sistem Merit dan meminta penangguhan pemecatan selama 45 hari. Selain melakukan pemecatan massal terhadap lembaga-lembaga sains, pemerintah Trump juga membekukan anggaran Institut Kesehatan Nasional (NIH) dan Yayasan Sains Nasional.

“Pemerintahan Trump telah mengganggu penelitian medis yang menyelamatkan nyawa dan pertemuan-pertemuan mengenai kanker, vaksin, resistensi antibiotik, dan banyak lagi,” kata ketua serikat ilmuwan Union of Concerned Scientists Gretchen Goldman.

Goldman mengatakan pemerintah menarik pendanaan pada inisiati-inisiatif teknologi yang dapat meningkatkan lapangan pekerjaan dan bekerja keras memecat pegawai pemerintah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement