ESGNOW.ID, LONDON -- Kelompok aktivis lingkungan asal Inggris, Just Stop Oil, mengumumkan mereka akan menghentikan kampanye aksi langsung. Kelompok itu terkenal dengan aksi-aksi yang menarik perhatian, seperti melempar sup ke lukisan Van Gogh, mengganggu pertandingan olahraga dan pertunjukan teater.
Just Stop Oil mendesak Inggris mengakhiri ekstraksi minyak dan gas alam pada 2030. Kelompok itu menjadi organisasi protes paling terkenal di negara itu dalam beberapa tahun terakhir.
Beberapa bulan terakhir, aktivis Just Stop Oil menyiramkan lateks cair ke sebuah robot di toko Tesla, menyemprotkan cat oranye ke salah satu dinding bangunan kedutaan besar Amerika Serikat (AS) di London dan merusak makam bapak teori evolusi Charles Darwin di Westminster Abbey.
Pada 2024, ldua orang anggotanya ditangkap karena menyemprotkan cat ke monumen kuno Stonehenge. Anggota Just Stop Oil juga menyiram lukisan "Bunga Matahari" Van Gogh yang dipamerkan di Galeri Nasional London dengan sup tomat pada 2022 lalu.
Banyak aktivis Just Stop Oil dijatuhi hukuman penjara atas aksi protes mereka. Para kritikus juga mencemooh tindakan mereka, dengan mengatakan aksi-aksi tersebut tidak ada gunanya dan hanya merepotkan orang biasa. "Kita membutuhkan pendekatan yang berbeda," kata Just Stop Oil dalam pernyataannya, Kamis (27/3/2025).
Kelompok itu berjanji akan menggelar protes terakhir di luar gedung parlemen Inggris pada 26 April mendatang. Just Stop Oil mengatakan keputusan ini diambil karena pemerintah Partai Buruh yang berkuasa sudah menjadikan pengakhiran proyek gas dan minyak sebagai kebijakan pemerintah.
Juru bicara Perdana Menteri Keir Starmer membantah keterkaitan pemerintah dengan kelompok tersebut. Juru bicara itu mengatakan Just Stop Oil menimbulkan gangguan publik yang sangat besar, termasuk merusak sejumlah lukisan baru. Tapi pemerintah Inggris berencana tetap menggunakan minyak dan gas untuk beberapa dekade mendatang.