Rabu 16 Apr 2025 12:43 WIB

Banjir Eropa 2024 Terparah dalam Satu Dekade Lebih

Peristiwa banjir terbesar terjadi di Valencia pada akhir Oktober 2024.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Mobil terendam pascabanjir di Valencia, Spanyol, Jumat, 1 November 2024.
Foto: AP Photo/Alberto Saiz
Mobil terendam pascabanjir di Valencia, Spanyol, Jumat, 1 November 2024.

ESGNOW.ID,  BRUSSELS — Eropa mengalami banjir terburuk sejak 2013 pada tahun lalu, menurut laporan gabungan dari Copernicus Climate Change Service Uni Eropa dan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO). Sekitar 30 persen jaringan sungai di benua itu terdampak banjir besar, yang menewaskan setidaknya 335 orang dan memengaruhi lebih dari 410 ribu jiwa sepanjang 2024.

Wilayah Eropa Barat menjadi yang paling terdampak, dengan curah hujan ekstrem menjadikan 2024 sebagai tahun terbasah di Eropa sejak pencatatan dimulai pada 1950. Bencana banjir dan badai tercatat sebagai peristiwa paling merugikan secara ekonomi, dengan kerugian mencapai 18 miliar euro.

Para ilmuwan menyebut perubahan iklim akibat pembakaran bahan bakar fosil sebagai pemicu utama meningkatnya frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem, termasuk hujan deras. Tahun 2024 juga menjadi tahun terpanas secara global dan di Eropa, yang kini menjadi benua dengan laju pemanasan tercepat di dunia.

Suhu rata-rata global naik hingga 1,3 derajat Celsius dibandingkan era pra-industri, sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia.

“Setiap kenaikan suhu lebih dari satu derajat memiliki dampak signifikan, meningkatkan risiko terhadap kehidupan, ekonomi, dan planet ini,” kata Sekretaris Jenderal WMO, Celeste Saulo, Selasa (15/4/2025).

Meski begitu, laporan tersebut juga mencatat sejumlah perkembangan positif, termasuk peningkatan produksi energi terbarukan di Eropa yang naik sebesar 45 persen pada 2024. Beberapa kota di Eropa juga mulai mengambil langkah adaptasi untuk menghadapi perubahan iklim yang semakin ekstrem.

Namun, tantangan tetap besar. Wilayah tenggara Eropa mengalami gelombang panas terpanjang dalam sejarah selama 13 hari berturut-turut. Di Skandinavia, pencairan gletser mencapai laju tercepat yang pernah tercatat. Di sisi lain, wilayah timur Eropa justru mengalami kekurangan curah hujan, memicu kekeringan parah.

Hampir sepertiga dari seluruh jaringan sungai di Eropa melampaui ambang batas atas banjir, sementara 12 persen berada pada kategori banjir yang parah.

Peristiwa banjir terbesar terjadi di Valencia pada akhir Oktober 2024, yang menewaskan 232 orang. Sementara itu, Badai Boris memecahkan rekor curah hujan di Austria, Ceko, Jerman, dan Slovakia.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement