Rabu 23 Apr 2025 18:55 WIB

Hari Bumi 2025, Selamatkan Pantai Wuihebo dari Abrasi

Dampak abrasi sudah terlihat jelas akibat penambangan pasir ilegal.

Red: A.Syalaby Ichsan
Aksi menanam mangrove di Pantai Wuihebo, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, Rabu (23/4/2025).
Foto:

Koordinator Nasional GEF SGP Indonesia, Sidi Rana Menggala, memaknai Hari Bumi sebagai hari di mana manusia dan alam menjadi satu. Program GEF SGP Indonesia secara keseluruhan selaras dengan semangat Hari Bumi, bertujuan untuk mewujudkan pelestarian lingkungan melalui tindakan nyata di tingkat komunitas.

"Jadi seluruh proyek GEF SGP Indonesia adalah terkait dengan program Earth Day itu sendiri. Jadi tujuannya adalah bukan hanya kita menanam-menanam saja, tapi kita yang pikirkan adalah bagaimana manusia dan alam itu menjadi satu dan kita memiliki tanggung jawab yang notabenenya solid menjaga kelestarian bumi ini," jelas Sidi.

Inisiatif penanaman mangrove di Pulau Sabu ini dipandang sebagai upaya penting untuk melindungi komunitas pesisir yang rentan terhadap dampak perubahan iklim dan erosi. "Upaya kita adalah agar masyarakat ini tetap survive hundreds of years kemudian gitu, meskipun hanya mangrove, tapi saya yakin ini adalah satu upaya kecil kita untuk coastal community yang dimulai dari Pulau Sabu itu sendiri," kata Sidi.

Tagline GEF SGP Global, "Local Action Global Impact," sangat relevan dengan kegiatan ini. Mas Sidi menekankan bahwa setiap tindakan pelestarian di tingkat lokal, sekecil apapun, akan berdampak pada skala global.

"Apapun yang kita lakukan di belahan timur Indonesia pun itu pasti akan berdampak di bagian barat dunia. Kita membuang sampah yang ada di Indonesia itu bisa terkena sampai ke Alaska. Local action itu bagaimana ada kesadaran di tingkat komunitas dan juga yang terbesar adalah mereka turut aktif ke depannya dalam pelestarian. Itu menjadi sebuah wujud cahaya bagi mereka-mereka yang tinggal di kawasan kepulauan lainnya itu," jelas Sidi.

Ke depan, GEF SGP Indonesia tidak hanya fokus pada penanaman mangrove, tetapi juga berupaya untuk "mendengar alam" dan menanam pohon-pohon lain, termasuk pohon buah di kawasan hutan. Tujuannya adalah agar masyarakat juga dapat merasakan manfaat langsung dari hasil hutan dan meningkatkan nutrisi mereka.

Semangat kolaborasi antara GEF SGP Indonesia, DLH Sabu Raijua, dan masyarakat Pantai Wuihebo dalam aksi penanaman mangrove ini adalah secercah harapan bagi masa depan pesisir yang lebih aman dan lestari. Meskipun tantangan abrasi dan keterbatasan sumber daya ada, kesadaran dan partisipasi aktif dari tingkat komunitas menjadi modal penting untuk mewujudkan aksi lokal berdampak global dan menjaga bumi untuk generasi yang akan datang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement