Selasa 13 May 2025 19:35 WIB

Enam Dampak Perubahan Iklim yang Bikin Hidup Semakin Sulit

Banyak dampak iklim yang sudah terasa namun tidak diberitakan di media.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Sejumlah warga membawa wadah berisi air bersih yang didistribusikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo di Desa Selomukti, Mlandingan, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/9/2024). BPBD Situbondo mendistribusikan air bersih ke delapan desa yang tersebar di enam kecamatan terdampak kekeringan dan kesulitan air bersih.
Foto:

 

3. Kenaikan Suhu Mengurangi Jam Tidur

Peningkatan suhu juga mengganggu waktu tidur. Peneliti dari Fudan University, Renjie Chen, menganalisis lebih dari 20 juta jam tidur ratusan ribu orang di Cina.

Mereka menemukan bahwa kenaikan suhu 10 derajat Celsius pada malam hari membuat 20 persen responden kehilangan waktu tidur. Dalam skenario terburuk, warga Cina diperkirakan akan kehilangan 33 jam tidur per tahun pada akhir abad ini.

Penelitian serupa dilakukan Kelton Minor dari Columbia University. Mereka menganalisis data tidur puluhan ribu orang di 68 negara dan menemukan bahwa suhu malam yang lebih tinggi mengurangi jam tidur secara global, terutama dengan menunda waktu tidur. Dampaknya lebih parah dirasakan oleh masyarakat di negara panas dan miskin, serta kelompok perempuan dan lansia.

4. Perubahan Iklim Memperparah Polusi Udara

Kenaikan suhu juga memperburuk polusi udara, terutama partikel halus PM2.5. Penggunaan AC yang meningkat memicu permintaan listrik, sehingga mendorong penggunaan pembangkit listrik emisi tinggi atau peaker plants—yang umumnya masih berbahan bakar fosil.

Meski polusi dari bahan bakar fosil mulai menurun seiring bersihnya jaringan listrik, tren ini dapat terbalik akibat lonjakan asap kebakaran hutan yang makin sering terjadi akibat perubahan iklim.

Sebuah studi menyebutkan bahwa peningkatan paparan asap ini dapat menyebabkan sekitar 700.000 kematian tambahan di Amerika Serikat pada tahun 2050.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement