5. Kenaikan Suhu Memperburuk Alergi
Tingginya konsentrasi karbon dioksida juga memperpanjang musim serbuk sari (pollen season) dan meningkatkan jumlah serbuk sari yang diproduksi, sehingga memperburuk alergi.
Carman mengatakan, berdasarkan penelitiannya, 38 responden mengaku bahwa alergi mereka semakin parah.
Musim serbuk sari adalah periode saat tanaman—terutama pohon, rumput, dan gulma—melepaskan serbuk sari ke udara sebagai bagian dari proses reproduksi.
6. Perubahan Iklim Memperlambat Sistem Transportasi
Perubahan iklim juga memperlambat sistem transportasi, baik penerbangan jarak jauh maupun perjalanan harian, yang menyebabkan miliaran jam waktu terbuang.
Penelitian Valerie Mueller dari Arizona State University menunjukkan bahwa banjir rob di pesisir timur AS telah meningkatkan waktu perjalanan kerja. Rata-rata pengemudi kini mengalami keterlambatan hingga 23 menit per tahun—dua kali lipat dari dua dekade lalu.
Penyebab utama keterlambatan ini adalah kenaikan permukaan laut, bukan badai ekstrem. Meski angkanya terlihat kecil per individu, total waktu yang hilang mencapai miliaran jam.
Diperkirakan, kenaikan muka air laut akan menambah keterlambatan hingga ratusan menit per tahun per orang dalam beberapa dekade mendatang. Keterlambatan juga meningkat pada sistem kereta dan penerbangan.
Asosiasi Transportasi Udara Internasional mencatat bahwa keterlambatan akibat cuaca meningkat dari 11 persen pada 2012 menjadi 30 persen pada 2023. Bahkan saat penerbangan berlangsung, turbulensi yang lebih sering dan kuat akibat perubahan iklim membuat perjalanan udara semakin tidak nyaman.