ESGNOW.ID, JAKARTA – PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mencatat pembiayaan proyek infrastruktur berkelanjutan hingga Maret 2025 berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca hampir 5 juta ton CO2 ekuivalen per tahun. Penurunan emisi ini berasal dari sejumlah proyek energi terbarukan yang didanai IIF.
IIF menyebut telah membiayai proyek-proyek pembangkit listrik berbasis energi terbarukan dengan total kapasitas 709,9 MW.
Proyek tersebut melayani sekitar 709 ribu rumah tangga atau setara dengan 3,5 juta jiwa, dan menghasilkan pengurangan emisi sebesar 4,924 juta ton CO₂ ekuivalen per tahun.
Di sektor penyediaan air minum, proyek yang didanai IIF menambah kapasitas distribusi hingga 27.501 liter per detik, menjangkau sekitar 1,39 juta rumah tangga atau lebih dari 6,7 juta penduduk.
IIF juga mencatat keterlibatan dalam proyek kesehatan, termasuk pembangunan fasilitas layanan kesehatan dengan total kapasitas 1.051 tempat tidur rawat inap dan layanan rawat jalan untuk lebih dari 351 ribu pasien setiap tahun.
Chief Risk Officer IIF Lestari A Umardin menyatakan bahwa pembiayaan infrastruktur yang dilakukan bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus memberikan dampak lingkungan dan sosial.
“Capaian ini menunjukkan bahwa pembiayaan infrastruktur yang tepat sasaran tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memberikan dampak sosial dan lingkungan,” kata Lestari dalam siaran pers, Kamis (29/5/2025).
IIF menyatakan akan melanjutkan strategi pembiayaan berbasis prinsip sosial dan lingkungan dalam mendukung proyek-proyek infrastruktur jangka panjang.
