Sabtu 14 Jun 2025 19:15 WIB

Investasi Proyek Hijau Indonesia–Singapura Tembus Rp162 Triliun

Puluhan ribu lapangan kerja akan tercipta.

Red: Satria K Yudha
Petugas melakukan perawatan terhadap panel surya di atap gedung Kantor Pusat Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (9/8/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas melakukan perawatan terhadap panel surya di atap gedung Kantor Pusat Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (9/8/2024).

ESGNOW.ID,  JAKARTA -- Pemerintah Indonesia dan Singapura menyiapkan investasi lebih dari 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp162,7 triliun (kurs Rp16.270) untuk mengembangkan proyek energi hijau. Investasi ini diarahkan untuk membangun rantai pasok energi terbarukan dan kawasan industri rendah karbon.

"Penandatanganan 3 MoU (Memorandum of Understanding) Indonesia dan Singapura membawa keuntungan kedua negara. Investasi yang dibutuhkan merealisasikan kerja sama tersebut diperkirakan di atas 10 miliar dolar AS," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, dikonfirmasi dari Jakarta, Sabtu (14/6/2025).

Baca Juga

Investasi tersebut nantinya digunakan untuk mengimplementasikan kebijakan pengembangan energi berbasis ramah lingkungan. Dana investasi tersebut akan digunakan untuk membangun rantai pasok panel surya, mematenkan teknologi penangkapan karbon (Carbon Capture Storage/CCS), dan merintis kawasan industri hijau.

Besaran angka investasi tersebut, kata Bahlil, menegaskan komitmen kedua pemerintah dalam menempatkan isu energi bersih sebagai prioritas kebijakan dan peluang bisnis di kawasan Asia Tenggara.

Skema modal hingga 10 miliar dolar AS tersebut terbagi dalam tiga langkah strategis. Pertama, pembangunan instalasi besar-besaran panel surya. Kedua, investasi pada fasilitas CCS yang menjanjikan posisi Indonesia dan Singapura sebagai pionir regional.

Selanjutnya adalah pendirian kawasan industri hijau yang akan menyatukan rantai pasok manufaktur, teknologi, dan logistik dengan standar rendah emisi karbon.

Menurut Bahlil, suntikan investasi ini diproyeksikan mampu menciptakan ekosistem ekonomi baru. Puluhan ribu lapangan kerja akan tercipta, mulai dari tahap manufaktur panel dan BESS (Battery Energy Storage System), hingga operasional dan pemeliharaan.

Di sisi fiskal, pemerintah memperkirakan tambahan devisa hingga 6 miliar dolar AS per tahun, serta peningkatan penerimaan negara senilai ratusan juta dolar AS dari sektor pajak.

Untuk menjamin realisasi investasi, Indonesia dan Singapura membentuk satuan tugas bersama, Satuan Tugas (Satgas) Energi Baru Terbarukan (EBT) Lintas Batas, yang dipimpin langsung oleh Menteri ESDM dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura.

Ke depan, tim tersebut bertugas merumuskan rencana aksi, mulai detail teknis pembangunan, skema pendanaan, hingga tata kelola kawasan industri hijau yang berkelanjutan.

sumber : Antara
Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement