ESGNOW.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berkomitmen terhadap penerapan Governance, Risk and Compliance (GRC), serta tanggung jawab sosial dan lingkungan yang berkelanjutan. Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo mengatakan perusahaan telah mengintegrasikan tata kelola, risiko dan kepatuhan ke seluruh proses bisnis secara sistematis dan menyeluruh.
"Sehingga mampu memecah silo organisasi, sekaligus menciptakan pengambilan keputusan berbasis integritas dan kolaborasi," ujar Soesilo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (22/6/2025).
Soesilo menyampaikan Pupuk Kaltim telah membentuk Direktorat Manajemen Risiko serta Komite Pemantau Risiko (KPR), yang juga merangkap sebagai Komite Tata Kelola Terintegrasi (KTKT) sejak tahun lalu. Struktur ini bertujuan memperkuat pengawasan dan pengambilan keputusan strategis, serta memastikan integrasi GRC berlangsung efektif, adaptif dan sinergis di seluruh lini organisasi.
"Langkah ini diambil sebagai respons terhadap dinamika regulasi dan tuntutan pasar yang semakin kompleks," sambung Soesilo.
Melalui KPR/KTKT, lanjut Soesilo, Pupuk Kaltim memiliki platform kolaboratif yang menghimpun berbagai perspektif, sehingga setiap keputusan GRC tidak hanya legal dan patuh, tetapi juga strategis dan berorientasi nilai jangka panjang. Pupuk Kaltim, sambung Soesilo, menerapkan Three Lines Model serta Model Manajemen Risiko Terintegrasi (MRT), yang secara efektif mampu menghilangkan fragmentasi kebijakan dan pelaksanaan GRC di seluruh entitas grup.
"Pupuk Kaltim juga mengembangkan inisiatif digital dalam mendukung sistem GRC yang transparan dan adaptif, dan telah menjadi tulang punggung pengelolaan risiko berbasis teknologi," ucap Soesilo.
Soesilo mengatakan inisiatif strategis tersebut mendapat pengakuan lewat nominasi ASEAN GRC Award dan Public Initiatives Award pada ajang ASEAN Risk Awards 2025. Penghargaan digelar Enterprise Risk Management Academy (ERMA), yang diikuti perusahaan dari berbagai negara ASEAN dengan rekam jejak unggul dalam tata kelola, manajemen risiko dan kepatuhan.
"Kami akan terus meningkatkan upaya menjadikan GRC sebagai kekuatan penggerak perusahaan menuju masa depan yang lebih berintegritas, kompetitif dan berkelanjutan," kata Soesilo.