Jumat 27 Jun 2025 09:59 WIB

MIND ID Targetkan Penurunan Emisi 21,4 Persen pada 2030

Dekarbonisasi di sektor pertambangan menjadi bagian dari target iklim Indonesia.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Satria K Yudha
Logo MIND ID.
Foto: mind.id
Logo MIND ID.

ESGNOW.ID,  JAKARTA — Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, menargetkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 21,4 persen hingga 2030. Target ini dihitung dari skenario business-as-usual dan menjadi bagian dari transisi menuju operasi pertambangan rendah karbon.

Kebutuhan energi Grup MIND ID diproyeksikan melonjak dari 48.000 Terajoule (TJ) pada 2023 menjadi 266.000 TJ pada 2030. Peningkatan sejalan dengan ekspansi produksi dan proyek hilirisasi nasional di berbagai komoditas mineral.

Emisi GRK MIND ID pada 2023 tercatat 4.100 kiloton CO2e dan diperkirakan naik menjadi 31.060 kiloton CO2e pada 2030. Division Head of Sustainability MIND ID, Binahidra Logiardi, mengatakan target penurunan emisi ditempuh melalui transformasi operasional dan efisiensi energi.

“Sebagai perusahaan tambang milik negara, kami berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam penurunan emisi Gas Rumah Kaca. Tidak sekadar menambang dan meningkatkan nilai tambah, kami juga berupaya memastikan lingkungan tetap terjaga demi masa depan Indonesia,” ujar Binahidra dalam panel Konferensi Hari Lingkungan Hidup (HLH) Expo 2025 di Jakarta, beberapa hari lalu.

Ia menjelaskan, sejumlah anggota MIND ID telah menjalankan langkah substitusi bahan bakar fosil ke energi lebih bersih. Contohnya, konversi HSD ke LNG di Baking Plant INALUM menurunkan emisi sekitar 3.700 ton CO2e per tahun. Penggunaan biomassa seperti cangkang kelapa sawit sebagai pengganti batubara oleh anak usaha ANTAM juga menurunkan emisi 560 ton CO2e per tahun lewat metode co-firing.

Pengurangan emisi lainnya dilakukan lewat digitalisasi dan modifikasi alat. MIND ID mengganti ekskavator dan dump truck berbahan bakar solar dengan Bucket Wheel Excavator (BWE) bertenaga listrik dalam aktivitas coal handling. Langkah ini diklaim mampu memangkas emisi sebesar 5.200 ton CO₂e per tahun.

Binahidra menambahkan, perusahaan juga mulai menerapkan strategi dekarbonisasi berbasis alam atau Nature-Based Solution (NBS), pembelian Renewable Energy Certificate (REC), dan pengembangan skema perdagangan karbon sebagai bagian dari strategi offset.

MIND ID saat ini tengah mengembangkan beberapa proyek strategis, seperti ekosistem industri baterai, pembangunan pabrik feronikel di Halmahera Timur, ekspansi pabrik aluminium, serta tambang bauksit di Kalimantan Barat. Semua proyek diklaim berjalan sejalan dengan upaya pengurangan emisi.

“Investor semakin peduli terhadap implementasi kaidah teknik pertambangan yang baik, terintegrasi dengan pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab serta prinsip dekarbonisasi,” kata Binahidra.

Upaya dekarbonisasi di sektor pertambangan menjadi bagian dari target iklim Indonesia yang tertuang dalam Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC). Pemerintah mendorong seluruh sektor, termasuk pertambangan, untuk ikut menurunkan emisi di tengah tekanan peningkatan produksi dan ekspansi industri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement