Sabtu 09 Aug 2025 08:11 WIB

Hong Kong Catat Curah Hujan Tertinggi Sejak 1884

Guyuran hujan mendorong biro cuaca memperpanjang peringatan badai kategori tertinggi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Gita Amanda
Curah hujan di Hong Kong dan kota-kota manufaktur di sekitar Delta Sungai Mutiara tembus rekor. (ilustrasi)
Foto: AP/Kin Cheung
Curah hujan di Hong Kong dan kota-kota manufaktur di sekitar Delta Sungai Mutiara tembus rekor. (ilustrasi)

ESGNOW.ID,  HONG KONG -- Curah hujan di Hong Kong dan kota-kota manufaktur di sekitar Delta Sungai Mutiara tembus rekor. Tingginya curah hujan mengganggu rumah sakit dan memaksa pemerintah meliburkan sekolah serta menutup pengadilan.

Dilansir laman berita Reuters, pihak berwenang cuaca Hong Kong mengatakan curah hujan di kota itu pada Selasa (5/8/2025) mencapai 320 milimeter, tertinggi di musim hujan bulan Agustus sejak 1884. Video-video di media menunjukkan air mengalir deras menuruni bukit-bukit di bekas koloni Inggris itu. Air terus mengalir hingga menuruni tangga-tangga yang menjadi ciri khas lanskap Hong Kong.

Baca Juga

Guyuran hujan mendorong biro cuaca setempat memperpanjang peringatan badai kategori tertinggi atau "hitam" hingga pukul 17.00 waktu setempat. Banjir setinggi mata kaki orang dewasa menggenangi rumah sakit terbesar di Hong Kong. 

Sementara itu, pemerintah kota mengumumkan mereka akan menutup klinik di seluruh kota karena tingginya curah hujan. Cuaca ekstrem dan banjir yang menurut para meteorolog disebabkan perubahan iklim menambah tantangan pada pemerintah pusat China.

Bencana iklim di pusat keuangan Asia itu menewaskan banyak orang, memaksa ribuan mengungsi, dan menimbulkan kerugian hingga miliaran dolar AS. Lima orang tewas dalam badai mematikan di Provinsi Guangdong, selatan China akhir pekan lalu.

Bencana itu memicu operasi pencarian skala besar yang melibatkan 1.300 anggota tim penyelamat. Stasiun televisi China, CCTV, melaporkan hingga Selasa pagi empat sungai di Provinsi Guangdong naik hingga berisiko meluap. 

China menghadapi curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya karena monsun Asia Timur terhenti di wilayah utara dan selatannya, mengakibatkan kekacauan atmosfer selama berminggu-minggu sejak awal Juli. Pada Senin (4/8/2025), tornado melanda wilayah utara Mongolia Dalam. Para pejabat di Beijing pada hari Selasa bersiap menghadapi banjir susulan. 

Kantor berita Xinhua melaporkan dalam delapan hari terakhir Hong Kong sudah mengeluarkan peringatan badai kategori hitam empat kali. Ini memecahkan rekor peringatan badai kategori tertinggi di kota itu dalam satu tahun.

Hong Kong, Provinsi Guangdong, dan Makau sempat mengeluarkan peringatan "merah". Ketiga daerah ini merupakan bagian dari Greater Bay Area Initiative, langkah Presiden Xi Jinping untuk menggabungkan kekuatan finansial Hong Kong dengan kekuatan manufaktur Guangdong.

Berdasarkan data Flightmaster, bandara di seluruh daerah itu membatalkan 20 persen penerbangan. Batas kecepatan jembatan Hong Kong-Zhuhai-Makau diturunkan karena memburuknya jarak pandang.  Bandara Hong Kong dapat beroperasi seperti biasa, meski beberapa penerbangan sempat terlambat dan penumpang diminta tiba di bandara saat waktu keberangkatan sudah pasti.

Bursa saham Hong Kong tetap buka setelah mengubah kebijakan tahun lalu untuk tetap menjalankan perdagangan dalam kondisi cuaca apa pun. Namun, pengadilan di kota itu ditutup setidaknya dua jam setelah peringatan badai "hitam" dicabut.

Curah hujan tahunan Hong Kong rata-rata 2.200 milimeter, dengan lebih dari setengahnya jatuh pada bulan Juni hingga Agustus. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ESG Now (@esg.now)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement