Ahad 08 Oct 2023 19:21 WIB

Kurangi Limbah, Denmark Diskon Sisa Makanan di Restoran Hingga 60 Persen

Diskon diberikan melalui aplikasi untuk membantu menjual makanan sisa.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Limbah makanan menyumbang emisi gas rumah kaca yang cukup besar.
Foto: www.freepik.com
Limbah makanan menyumbang emisi gas rumah kaca yang cukup besar.

ESGNOW.ID,  JAKARTA -- Guna mengatasi masalah sampah sisa makanan, sebuah aplikasi bernama Too Good To Go telah menghabiskan delapan tahun terakhir untuk menurunkan sampah sisa makanan dengan membantu restoran menjual makanan dengan harga yang lebih murah.

Aplikasi ini bekerja sama dengan restoran untuk menjual sisa makanan di penghujung hari dengan potongan harga 60-80 persen. Dengan menghubungkan pelanggan yang lapar dan ingin harga lebih murah, aplikasi ini menjual bag surprise atau kantong kejutan yang diisi makanan lezat dari restoran mitra.

Baca Juga

Dimulai di Denmark pada tahun 2015, saat ini aplikasi tersebut telah digunakan di banyak toko di 17 negara. Beberapa kota termasuk Santa Barbara, Minneapolis dan Atlanta di Amerika Serikat baru saja mulai berpartisipasi tahun ini.

“Harga yang lebih murah dan biaya usaha yang kembali merupakan efek samping yang bagus, namun bukan itu yang menjadi poin utamanya. Inti dari alasannya adalah mengurangi limbah makanan, karena ini adalah penyumbang CO2e yang sangat besar,” kata Chris MacAulay, manajer negara AS untuk aplikasi ini.

CO2e adalah singkatan dari karbon dioksida yang setara dengan total emisi gas yang menyebabkan pemanasan bumi. Ketika seseorang membeli makanan dari aplikasi, konsumen akan mengetahui informasi tentang emisi karbon yang dicegah.

“Kami telah mencegah lebih dari 250 juta makanan masuk tempat sampah. Jadi jika Anda memikirkan skalanya, hal ini sangat berdampak," kata dia seperti dilansir NPR, Ahad (8/10/2023).

Makanan busuk di tempat pembuangan sampah menghasilkan gas yang sangat kuat yakni metanan, dan berkontribusi menghangatkan planet. Dampak iklim juga mencakup tanah dan air yang digunakan untuk menanam makanan tersebut, serta gas yang digunakan untuk menggerakkan truk dan pabrik yang menyiapkan dan mengangkut makanan.

Alexandria Coari dari lembaga nirlaba ReFED, mengatakan bahwa perusahaan seperti Too Good To Go memiliki potensi untuk mengurangi emisi karbon yang setara dengan 870 ribu mobil dalam setahun. "Aplikasi peringatan yang ditandai dengan harga diskon seperti yang dimiliki Too Good To Go adalah salah satu dari 10 solusi terbaik untuk memerangi kehilangan dan pemborosan makanan serta perubahan iklim," kata dia.

Aplikasi ini sangat populer di kalangan bisnis yang memproduksi makanan yang dipanggang, karena mereka tidak bisa menjual makanan basi keesokan harinya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement