ESGNOW.ID, JAKARTA -- Kekeringan parah yang memaksa Terusan Panama untuk membatasi jumlah penyeberangan harian dapat berdampak pada rantai pasokan global selama periode permintaan yang tinggi, demikian menurut Analisis S&P Global.
Terusan Panama merupakan salah satu jalur perdagangan tersibuk di dunia. Terusan ini telah memberlakukan beberapa pembatasan sejak tahun 2023, meskipun bulan lalu Otoritas Terusan Panama meningkatkan penyeberangan harian menjadi 27, dari 24, karena ketinggian air di Danau Gatun –yang menjadi sumber air bagi kanal— mulai meningkat.
"Tekanan kapasitas di Terusan Panama mulai berdampak pada rantai pasokan,” kata S&P Global dalam sebuah laporan analis tentang transportasi kargo dan bahan baku.
“Kapal-kapal container belum merasakan dampaknya mengingat status prioritas mereka, meskipun situasinya berubah,” kata S&P seperti dilansir Reuters, Jumat (5/4/2024).
Kapal kontainer memiliki prioritas untuk melewati Terusan Panama. Di sisi lain, pembatasan penyeberangan berdampak pada kapal jenis lain, terutama kapal curah.
Jika hujan kembali turun pada bulan Mei seperti yang diperkirakan, otoritas Terusan Panama berencana untuk meningkatkan kembali slot harian menjadi sekitar 36 kapal per hari, rata-rata selama musim hujan.
Kebutuhan untuk menjaga ketinggian air di waduk yang mengalir ke kanal telah mencegahnya menyerap permintaan dari para pengirim barang yang mencari rute alternatif dari Laut Merah, di mana para penyerang Houthi telah memblokir jalur kapal di Terusan Suez, jalur air tersibuk di dunia.