Sabtu 26 Oct 2024 14:01 WIB

PLTS Atap Terbesar Pertamina Siap Dibangun di Kilang Balikpapan

PLTS ini akan menjadi PLTS atap terbesar yang dipasang di area operasi Pertamina.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
Suasana kilang Pertamina di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (2/6/2022).
Foto: ANTARA/Indrayadi TH
Suasana kilang Pertamina di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (2/6/2022).

ESGNOW.ID,  BALIKPAPAN -- Sinergi Pertamina Group antara PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), siap memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap dengan kapasitas 2,5 MWp di Kilang Balikpapan. PLTS ini akan menjadi PLTS atap terbesar yang dipasang di area operasi Pertamina.

Baca Juga

Direktur Proyek & Operasi Pertamina NRE, Norman Ginting menyampaikan kerjasama dalam membangun PLT ini adalah sesuatu yang konkrit menunjukkan komitmen Pertamina. komitmen untuk menurunkan emisi. Ini sejalan dengan target pemerintah Indonesia Dan telah menjadi isu global.

"Saya sangat mengapresiasi dan antusias dengan kolaborasi strategis ini. Ini bukan kolaborasi kami yang pertama dengan KPI dalam proyek pemanfaatan PLTS di area kilang. Pertamina NRE berkomitmen terus mendukung upaya penurunan emisi di area-area operasi Pertamina. Apalagi PLTS yang akan dibangun di Kilang Balikpapan ini akan menjadi PLTS dengan kapasitas terbesar di Pertamina. Kami sangat senang bahwa kolaborasi ini terus berlanjut,” ujar Norman dalam acara construction commencement ceremony PLTS tersebut, diedarkan lewat keterangan resmi Pertamina, Sabtu (26/10/2024).

Direktur Operasi PT KPI, Didik Bahagia mengatakan pembangunan PLTS ini menjadi bentuk kontribusi dan bentuk kerja sama yang nyata. Pada saat yang sama menjadi batu loncatan istimewa sebagai proses komitmen Pertamina untuk selau memanfaatkan energi baru terbarukan dan menjaga kelestrarian lingkungan.

"Seremoni PLTS ini menjadi milestone yang istimewa sebagai proses komitmen Pertamina dalam rangka menurunkan emisi untuk mencapai Net Zero Emission yang harus tercapai di tahun 2060 mendatang. Jika PLTS ini berhasil dan selesai, maka total PLTS di PT KPI secara keseluruhan mulai dari Dumai hingga Balikpapan menjadi sebesar 12,37 MWp," ujar Didik.

PLTS tersebut akan dipasang di atas atap gedung HSSE, warehouse, dan gedung workshop di area kilang Balikpapan. Dengan memasang PLTS tersebut Kilang Balikpapan berpotensi menurunkan emisi sebesar 2.736 ton setara CO2 per tahun. Saat ini PLTS yang telah dipasang dan beroperasi di area operasi KPI tersebar di empat area kilang dengan kapasitas total 9,87 MWp, yaitu di Kilang Dumai, Kilang Balongan, Kilang Cilacap, dan Kilang Plaju. Dengan penambahan PLTS atap di Kilang Balikpapan ini, maka kapasitas terpasang PLTS di area kilang KPI mencapai 12,37 MWp dengan total potensi penurunan emisi mencapai 12.722 ton setara CO2 per tahun.

Didik juga memberikan apresiasi atas kinerja operasional dan cost optimization PT KPI. Semuanya berjalan bagus.

"Saat ini kinerja operasional dan optimisasi cost menunjukkan kinerja yang baik. Pada prosesnya, keringat kita bercucuran dan memberikan hasil yang terbaik untuk perusahaan."

Didik berharap pembangunan PLTS ini menjadi simbiosis mutalisme dengan PNRE sebagai upaya untuk mengurangi loss, serta dapat menjaga operasional PT KPI agar terus berjalan normal.

"Saat ini program Revamp telah usai, mari kita jaga agar tetap beroperasi dengan normal sehingga tahun depan dapat menyelesaikan RFCC untuk penambahan kapasitas. Semoga simbiosis mutualisme yang dilakukan dengan PNRE dapat memberi kontribusi yang tinggi untuk perusahaan, seperti pembangunan PLTS ini dan lain-lainnya," ujarnya, menambahkan.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menegaskan, sinergi Pertamina Grup pada pemanfaatan energi baru terbarukan ini mendorong upaya dekarbonisasi Pertamina. Itu salah satu strategi bisnisnya dalam mencapai NZE. Langkah dekarbonisasi akan terus digiatkan Pertamina, seiring komitmennya sebagai perusahaan yang bertanggung jawab.

"Pemanfaatan energi transisi dapat meningkatkan efisiensi energi dan mendorong target dekarbonisasi dari bisnis eksisting. Kami berharap, peran Pertamina ini mampu mendorong penggunaan energi baru terbarukan di lingkup yang lebih luas," tutur Fadjar.

Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi perusahaan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement