ESGNOW.ID, JAKARTA -- Sebanyak 84 perempuan muda hadir dan berpartisipasi untuk merumuskan berbagai inisiatif dalam merespon tantangan perubahan iklim yang dipandu oleh para fasilitator yang sudah berpengalaman di bidangnya masing-masing dalam Global Girls Creating Change (G2C2) di Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Program G2C2 ini merupakan event ke lima setelah dilaksanakan di empat kota yakni Medan, Mataram, Makassar, dan Pontianak. Beberapa perempuan muda berusia 15-24 tahun tampak berpartisipasi aktif dalam acara tersebut, yakni Fiza Javaid Khan, 1st Runner Up Miss Universe Indonesia 2024 & Environmental Activist; Putri Melta, Co-founder Trash Ranger Indonesia; Cania Citta, Co-founder Malaka Project & Sustainability Advocate; Ghina Raihanah, Program Officer Ocean Justice Initiative & 4th Runner Up Puteri Indonesia; dan Cindy Susanto, Founder & CEO Boolet.
Acara yang bertajuk “Workshop Global Girls Creating Change (G2C2): Perempuan Muda Siap Pimpin Aksi Iklim” ini bertujuan untuk membina serta mengangkat gerakan aksi iklim yang berpusat pada anak perempuan dan dipimpin oleh perempuan untuk membentuk kebijakan, inisiatif, gerakan iklim yang inklusif dan berkelanjutan.
Melalui sesi workshop dan diskusi interaktif, para peserta didorong untuk mengembangkan kapasitas mereka dalam memimpin perubahan yang berkelanjutan di Program G2C2 merupakan kolaborasi antara Yayasan Humanis, Ecoxyztem Venture Builder, dan Teens Go Green Indonesia.
Para peserta diharapkan dapat membina dan mengangkat gerakan aksi iklim yang berpusat pada anak perempuan sebagai cara untuk mengatasi tantangan iklim yang memperburuk ketidaksetaraan dan diskriminasi yang dihadapi oleh perempuan dan anak perempuan, terutama mereka yang berasal dari identitas termarjinalkan.
Setelah menyelesaikan rangkaian kegiatan roadshow di lima kota, dilanjutkan dengan penyusunan proposal proyek inovasi lingkungan yang akan mendapatkan pendampingan intensif melalui mentorship dan pendanaan proyek bagi inovasi-inovasi terpilih.
Selama roadshow di empat kota sebelumnya, program G2C2 berhasil menjangkau 352 perempuan muda usia 15-24 tahun, 17 orang fasilitator, 42 orang co-fasilitator, dan 40 orang volunteer sebagai penerima manfaat yang turut berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan roadshow G2C2.
Luckmi Purwandari, ST., M.SI. selaku Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungam Hidup dan Kehutanan (PGLHK) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam sambutannya menyatakan, “Saya sangat mengapresiasi inisiatif dari Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial dan Ecoxyztem Venture Builder yang telah menyelenggarakan acara G2C2 inidengan tema yang sangat relevan. Kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam meningkatkan kesadaran dan kapasitas perempuan muda dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Saya juga berharap, melalui kegiatan ini, akan lahir banyak inovasi dan solusi kreatif untuk mengatasi perubahan iklim dalam upaya bersama untuk menjaga bumi kita”.
Tidak hanya memberikan penguatan kapasitas dan pengetahuan tentang lingkungan dan aksi iklim, roadshow yang dilaksanakan juga merupakan upaya untuk mendorong para perempuan muda untuk menciptakan ide-ide proposal untuk menjawab tantangan perubahan iklim yang dilandasi dengan prinsip kewirausahaan lingkungan (ecopreneurship).
“Sebuah perjalanan roadshow lima kota yang patut disyukuri, pertemuan dengan para perempuan muda yang sangat inspiratif. Namun, roadshow ini masih merupakan awal hingga nantinya kita bisa menemukan potensi proyek dan inovasi iklim yang dapat didanai. Masih ada proses seleksi yang diharapkan dapat diikuti para perempuan muda dimana beberapa peserta beruntung akan diberangkatkan ke COP 30 di Brazil pada tahun depan,” kata Muhamad Hisbullah Amrie, National Project Officer for G2C2 Indonesia.