ESGNOW.ID, PRETORIA -- Brasil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan yang tergabung dalam BRICS berpeluang memainkan peran lebih besar dalam upaya mengatasi perubahan iklim. Tapi mereka harus mengatasi perpecahan dan ketidaksepakatan mengenai pendanaan.
Dengan keluarnya Amerika Serikat (AS) dari upaya mengatasi perubahan iklim dan lebih fokus pada kepentingan domestik, hal ini membawa BRICS ke posisi yang tepat memberikan banyak pengaruh dalam hasil Pertemuan Perubahan Iklim PBB berikutnya.
BRICS memperkuat posisi dengan mengusulkan rancangan kesepakatan di Pertemuan Keanekaragaman Hayati PBB (COP16) di Roma bulan lalu. Kesepakatan itu berpotensi membuka miliaran dolar AS untuk mencegah kehancuran ekosistem.
"Kini BRICS dapat bersatu dengan cara itu, yang akan mempengaruhi diskusi kami di wadah lain ke depannya," kata Deputi Menteri Kehutanan, Perikanan, dan Lingkungan Afrika Selatan Narend Singh, Senin (10/3/2025).
Afrika Selatan sedang meningkatkan profilnya sebagai pemegang kepresidenan G20 tahun ini. Sementara Brasil, anggota BRICS lainnya, bersiap untuk menjadi tuan rumah pertemuan COP30 tentang perubahan iklim yang akan diadakan pada bulan November. Negosiator utama Brasil di COP16 Maria Angelica Ikeda mengatakan BRICS dapat mengisi kekosongan dalam negosiasi multilateral saat ini.
"BRICS dapat mengisi kekosongan yang perlu diisi saat ini dalam perundingan multilateral," katanya.
Menteri Lingkungan Kolombia Susana yang memimpin pembicaraan COP Keanekaragaman Hayati mengatakan negara-negara BRICS berusaha menjadi "pembangun jembatan". Ia mengatakan BRICS ingin menciptakan keseimbangan untuk mewakili Global South, terutama di tengah munculnya pemerintahan sayap kanan di negara-negara seperti AS, Italia, dan Argentina.
"Saya memahami ada banyak negara yang ingin bergabung dengan BRICS, karena ini adalah cara, jika Anda harus menghadapi sesuatu seperti AS, Anda tidak sendirian," katanya.
Seorang pejabat Inggris yang hadir dalam pertemuan tersebut mengungkapkan bahwa negara-negara lain perlu mempertimbangkan apa arti pendekatan BRICS yang lebih kuat bagi institusi global.