Rabu 16 Jul 2025 11:42 WIB

Dorong ESG di Industri Pesisir, Danareksa dan KKP Teken Kerja Sama Strategis

Seluruh inisiatif akan diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi biru.

Rep: Muhammad Nursyamsi / Red: Satria K Yudha
Danareksa dan KKP menandatangani kerja sama untuk mendorong penerapan ESG di kawasan industri pesisir.
Foto: Danareksa
Danareksa dan KKP menandatangani kerja sama untuk mendorong penerapan ESG di kawasan industri pesisir.

ESGNOW.ID,  JAKARTA — Upaya memperkuat penerapan prinsip keberlanjutan di sektor industri terus didorong melalui kerja sama lintas lembaga. PT Danareksa (Persero) atau Holding BUMN Danareksa menandatangani perjanjian kerja sama dengan Direktorat Jenderal Penataan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), untuk mendorong pengembangan kawasan industri pesisir berbasis prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Kesepakatan ditandatangani Direktur Utama Danareksa Yadi Jaya Ruchandi dan Dirjen Penataan Ruang Laut KKP Kartika Listriana dalam Rapat Kerja Teknis Ditjen PRL KKP di Jakarta, Senin (15/7/2025). Penandatanganan turut disaksikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Bupati Batang M Faiz Kurniawan, dan Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin.

Kerja sama ini mencakup penyusunan kebijakan penataan kawasan pesisir, pengusulan proyek strategis nasional, pendampingan perizinan pemanfaatan ruang laut, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, hingga business matching untuk menarik investasi domestik dan asing.

Seluruh inisiatif tersebut akan diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi biru yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial serta lingkungan.

“Kolaborasi ini akan membuka jalan bagi pengembangan kawasan industri pesisir yang inklusif, modern, dan berkelanjutan. Melalui kesepakatan ini, Holding BUMN Danareksa siap memberikan dukungan penuh dalam bentuk penyusunan kebijakan hingga pendampingan investasi,” kata Yadi, Rabu (16/7/2025).

Tiga kawasan industri yang berada di bawah naungan Holding BUMN Danareksa, yaitu PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN), PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), dan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), akan dilibatkan langsung dalam pelaksanaan proyek-proyek berbasis ESG di lapangan.

“Holding BUMN Danareksa berkomitmen untuk memastikan bahwa kolaborasi ini dapat menciptakan dampak jangka panjang dengan mengedepankan aspek keberlanjutan dan pemberdayaan komunitas lokal,” ujar Yadi.

Dalam pelaksanaannya, Danareksa akan mengoptimalkan fasilitas Danareksa Industrial Park (DIP) yang telah dirancang untuk mengakomodasi praktik industri hijau. DIP saat ini tersebar di tujuh kota strategis dan mencakup lebih dari 7.800 hektare kawasan industri. Kawasan ini menampung lebih dari 1.600 tenant dari 25 negara dan mendukung penciptaan hampir 300.000 lapangan kerja.

Konsep pengelolaan kawasan DIP mencakup pembangunan infrastruktur berkelanjutan seperti solar PV roofing, instalasi pengolahan air dan limbah modern, terminal multipurpose, serta command center yang memantau efisiensi dan kepatuhan lingkungan. Model kawasan industri ini diharapkan mendorong praktik tata kelola yang lebih transparan, ramah lingkungan, dan inklusif secara sosial.

“Kerja sama ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat daya saing kawasan industri Indonesia di level global, khususnya yang berbasis kelautan dan pesisir melalui terobosan-terobosan strategis dalam pembangunan ekonomi biru. Ke depannya, Holding BUMN Danareksa akan terus membuka ruang kolaborasi untuk menciptakan kawasan industri yang tangguh, inklusif, dan kompetitif secara global,” kata Yadi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement