Senin 15 Jul 2024 18:00 WIB

SIG Gandeng PLN Wujudkan Industri Hijau

SIG dan PLN memiliki kesamaan visi untuk mendorong terciptanya industri hijau.

Red: Satria K Yudha
 Karyawan melakukan pengecekan panel surya yang telah terpasang di atap gedung utama kantor PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Tuban, Jawa Timur.
Foto: SIG
Karyawan melakukan pengecekan panel surya yang telah terpasang di atap gedung utama kantor PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Tuban, Jawa Timur.

ESGNOW.ID,  JAKARTA -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan PT PLN (Persero) memperkuat sinergi dalam akselerasi transisi energi untuk menuju industri hijau melalui proses bisnis dan operasional yang rendah karbon. Sinergi BUMN ini menjadi peluang yang sejalan dengan peta jalan keberlanjutan (sustainability roadmap) masing-masing perusahaan guna mendukung pemerintah mencapai target net zero emission (NZE) pada 2050.

Direktur Operasi SIG Reni Wulandari saat mewakili SIG menerima penghargaan sebagai pengguna energi berskala besar di sektor industri pada acara Enterprise Customer Gathering yang diselenggarakan oleh PLN di Jakarta, pada Kamis (11/7/2024) mengatakan, SIG dan PLN memiliki kesamaan visi untuk mendorong terciptanya industri hijau melalui penggunaan listrik berbasis EBT. Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi risiko lingkungan dari model industri yang ekstraktif atau bergantung pada sumber daya alam dan mempercepat capaian penurunan emisi karbon. 

Baca Juga

”Sebagai pengguna energi, relasi antara SIG dengan PLN lebih dari sekadar konsumen dan penyedia jasa, tetapi juga mitra dalam keberlanjutan. SIG dan PLN telah menandatangani nota kesepahaman dalam menghadirkan energi bersih untuk memenuhi kebutuhan di area operasi SIG pada September 2023 lalu,” kata Reni dalam siaran pers, Seni (15/7/2024).

Reni menambahkan, SIG merupakan pengguna listrik berskala besar dengan tingkat penggunaan energi listrik sekitar 2,9 terawatt hour (TWh) per tahun atau senilai Rp 2,9 triliun per tahun. Di sisi lain, SIG memiliki lahan berupa atap bangunan, lahan, dan kolam, yang berpotensi digunakan untuk implementasi panel surya hingga 572 MegaWatt peak (MWp). 

“Kerja sama dengan PLN dalam pengembangan panel surya, diharapkan dapat meningkatkan porsi penggunaan EBT dan mendukung tercapainya target penurunan intensitas emisi CO2 cakupan 2 sebesar 23,9 persen dari baseline 2019 sebagaimana tertuang dalam Sustainability Roadmap 2030 SIG,” ujar Reni.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, Enterprise Customer Gathering merupakan bentuk penghargaan PLN atas kerja sama dengan pelanggan industri yang telah terjalin selama ini. Menurutnya, kontribusi pelanggan sangat besar dalam menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi negara.

"Acara ini adalah bentuk apresiasi kami atas dukungan para pelanggan selama ini. Harapan kami, kedekatan antara PLN dan para pelanggan enterprise dapat semakin ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," tutur Dharmawan.

Darmawan menjelaskan, demi mendukung energi rendah karbon, PLN juga mengembangkan bisnis beyond kWh, yang mana PLN tidak hanya menyediakan listrik, tetapi juga layanan internet, fiber optic, dan green services untuk mendukung industri rendah karbon.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement