ESGNOW.ID, JAKARTA -- Setiap orang memiliki kemampuan dan kapasitas masing-masing untuk turut berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim. Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak semua orang untuk berkontribusi dalam upaya penanggulangan krisis iklim.
Ridwan Kamil mengatakan sebelum terjun ke politik ia sudah bergiat di lingkungan. Mulai dari mendirikan Gerakan Indonesia Berkebun. Gerakan memanfaatkan lahan kosong di kota untuk dijadikan perkebunan. Ia juga mendirikan dan gerakan bersepeda di Bandung.
"Dulu saya warga yang marah dengan Indonesia, makanya sekarang muncul tweet-tweet lama karena memang begitu, makanya karena marah saya masuk politik," kata Ridwan Kamil di Indonesia Net-Zero Summit yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Sabtu (24/8/2024).
Ridwan mengatakan saat menjadi wali kota Bandung dan gubernur Jawa Barat semua keprihatinan terhadap lingkungan ia terapkan sebagai aksi. Ia berjanji akan menanam 50 juta pohon dan diakhir jabatannya sebagai walikota ia menanam 83 juta pohon.
"Target energi terbarukan Jawa Barat pada tahun 2025 20 persen, diakhir jabatan saya melampaui 25 persen," kata Ridwan.
Pada tahun 2020 awal ia pejabat negara pertama yang mobil dinasnya mobil listrik. Ridwan mengatakan hal-hal ini yang ia lakukan sebagai pejabat negara.
"Beraksilah sesuai ukuran sepatu masing-masing," kata bakal calon Gubernur (Cagub) dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024-2029 itu.
Ia mengatakan bisa dimulai dengan aktivis komunitas. Termasuk dengan menyampaikan aksi perubahan iklim.
"Saya dengan ukuran sepatu saya sebagai pemimpin, pemimpin itu definisinya pembuat keputusan, saya bikin kebijakan," katanya.
Ridwan mengatakan setelah pandemi Covid -19 Jawa Barat wilayah pertama yang menerapkan Work From Home (WFH) permanen. Ia menjelaskan Pegawai Negeri Sipil yang tidak berhubungan dengan pelayanan publik dapat bekerja dari rumah.
"Seperti perencana, kasir, atau apa-apa yang bisa dilakukan dari rumah," katanya.
Tapi kebijakan diterapkan pada PNS teladan. Ridwan mengatakan hidup yang produktif, hidup yang memiliki mobilitas tinggi. "Bisakah kita ubah tetap produktivitas tinggi tapi mobilitas tidak tinggi," katanya.
Bersamaan dengan kegiatan INZS 2024, FPCI bersama dengan komunitas dan organisasi masyarakat yang bergerak di bidang perubahan iklim dan lingkungan menganugerahkan penghargaan “Climate Hero Award” kepada Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati.
Penghargaan ini diberikan setiap tahun kepada individu yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam memperjuangkan agenda iklim Indonesia.