Selasa 25 Mar 2025 17:19 WIB

Kesiapan SPKLU untuk Mudik Bisa Tingkatkan Animo Kendaraan Listrik

Masyarakat juga memerlukan informasi yang memadai tentang lokasi SPKLU.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Fitriyan Zamzami
Petugas PLN tengah melakukan pemasangan dan pengintegrasian SPKLU di rest area ruas tol Mojokerto-Surabaya.
Foto: PLN
Petugas PLN tengah melakukan pemasangan dan pengintegrasian SPKLU di rest area ruas tol Mojokerto-Surabaya.

JAKARTA — Kepala Center of Food, Energy and Sustainable Development, the Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Abra Talattov menilai  ketersediaan infrastruktur penunjang kendaraan listrik, seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), merupakan faktor pendorong utama peningkatan minat masyarakat terhadap kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Terutama saat ini mulai berlangsung arus mudik dan akan sampai pada arus balik Lebaran 2025.

“Keberadaan SPKLU sangat penting untuk menjaga momentum peralihan dari kendaraan berbasis bahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan listrik. Upaya negara menyediakan 3.558 unit SPKLU secara nasional menjadi modalitas penting untuk mendukung pengguna kendaraan listrik saat mudik,” ujar Abra, dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (24/3/2025).

Abra menjelaskan, dengan semakin banyaknya SPKLU di jalur strategis pengguna kendaraan listrik kini dapat merasakan kemudahan dan efisiensi, bahkan lebih baik daripada kendaraan konvensional. Saat ini, paparnya, ketersediaan SPKLU yang memadai selama mudik tidak hanya memberikan kenyamanan bagi pemilik kendaraan listrik, tetapi juga berperan besar dalam meningkatkan minat masyarakat untuk beralih ke EV.

“Hal itu terbukti dengan peningkatan signifikan penjualan mobil listrik di Indonesia pada 2024, yang melonjak 153 persen dari 17.051 unit pada 2023 menjadi 43.188 unit pada 2024,” kata Peneliti Indef ini.

Namun demikian, Abra menekankan bahwa ketersediaan SPKLU saja tidak cukup. Masyarakat juga memerlukan informasi yang memadai tentang lokasi SPKLU agar mereka tidak merasa cemas kehabisan daya saat di perjalanan.

“Masalah ini telah teratasi dengan dukungan teknologi melalui aplikasi PLN Mobile, yang dilengkapi fitur Trip Planner untuk membantu pengguna EV merencanakan rute perjalanan dan menemukan lokasi SPKLU terdekat."

Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna kendaraan listrik, jelas Abra, konsumsi listrik per kapita juga diperkirakan akan terus meningkat. “Hal ini dapat menjadi solusi terhadap kondisi over supply listrik nasional. Pada 2023, konsumsi listrik di SPKLU tercatat sebesar 2,4 juta kWh, dan diproyeksikan meningkat 370 persen menjadi 9,1 juta kWh pada 2024,” ujar Abra.

Pergeseran dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik, menurutnya, akan mengalihkan kebutuhan energi yang sebelumnya dipenuhi oleh BBM ke listrik. Ini membuka peluang besar bagi sektor ketenagalistrikan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan distribusi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Peningkatan konsumsi listrik juga dapat mendorong pengoptimalan sumber energi terbarukan.

Di samping itu, peningkatan konsumsi listrik per kapita akibat meningkatnya jumlah pengguna EV juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. “Negara bakal memperoleh potensi pendapatan lebih besar, yang nantinya dapat digunakan untuk pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan, termasuk ekspansi jaringan listrik ke daerah-daerah terpencil,” kata Abra, menutup pertanyaannya.

Khusus di periode lebaran 2025, akan terjadi peningkatan transaksi SPKLU lima Kali lipat, dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, di Jakarta, Senin (17/3/2025).

Darmawan menerangkan, perhitungan tersebut berdasarkan situasi pada periode Natal 2024-Tahun Baru 2025 (Nataru). Saat itu terjadi peningkatan transaksi pengisian di SPKLU sebanyak empat kali lipat dibandingkan Nataru tahun sebelumnya."Jadi untuk lebaran Ramadan dan lebaran ini, kita perkirakan (meningkat) lima kali lipat," kata Dirut PLN, dalam Konferensi Pers, pembukaan posko nasional sektor ESDM periode Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2025, di Kantor BPH Migas, Jakarta, Senin (17/3/2025).

Berdasarkan data PLN.co.id, realisasi transaksi SPKLU pada lebaran 2024, sebanyak 14.002. Dari angka tersebut diprediksi akan ada 70 ribu aktivitas charging di SPKLU, pada periode mudik 2025.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement