Selasa 06 May 2025 12:59 WIB

Bantul Siapkan Bawuran Sebagai Lokasi Pengolahan Sampah Jadi Energi

Kelurahan Bawuran dinilai paling siap sebagai lokasi pengolahan WTE.

Red: Satria K Yudha
Petugas melakukan pengawasan mesin pengolahan sampah menjadi energi listrik pada instalais pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) Putri Cempo di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (15/7/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Petugas melakukan pengawasan mesin pengolahan sampah menjadi energi listrik pada instalais pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) Putri Cempo di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (15/7/2023).

ESGNOW.ID,  BANTUL – Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan wilayah Kelurahan Bawuran, Kecamatan Pleret, sebagai calon lokasi pengolahan sampah berbasis teknologi waste to energy (WTE). Rencana ini akan direalisasikan jika pemerintah pusat menunjuk Bantul sebagai lokasi pengolahan sampah menjadi energi listrik.

“Kalau soal kajian sistem pengolahan waste to energy seperti apa, kami belum tahu. Tapi lokasi yang sudah mendapat izin dari Pak Gubernur memang di Bawuran, kurang lebih enam hektare,” kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul, Ari Budi Nugroho, di Bantul, Selasa (6/5/2025).

Baca Juga

Menurut Ari, hingga kini pemerintah daerah masih menunggu petunjuk teknis lebih lanjut dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengenai mekanisme pengolahan hingga kebutuhan volume sampah.

“Termasuk kalau sistem itu dijalankan, berapa banyak sampah yang dibutuhkan, kita juga belum tahu. Prinsipnya, kebijakan pemerintah tetap kita dukung,” ujarnya.

Ari menjelaskan, Kelurahan Bawuran dinilai paling siap sebagai lokasi pengolahan WTE karena saat ini juga dikembangkan fasilitas pengolahan Intermediate Treatment Facility (ITF) Pusat Karbonasi. Wilayah ini sebelumnya juga merupakan lokasi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).

“Jadi secara sosial sudah mendukung, dan berbeda halnya jika dibangun di lokasi baru. Selain itu, izinnya juga sudah keluar dari Pak Gubernur,” katanya.

Ia menambahkan, Bantul saat ini telah memiliki sejumlah TPST dan fasilitas pengolahan sampah lainnya. Karena itu, jika sistem WTE dibangun dan akan menampung sampah dari wilayah DIY, maka perlu pengaturan ulang tata kelola sampah.

“Kita juga punya beberapa fasilitas pengolahan sampah. Ini masih dalam proses. Prinsipnya, kalau itu kebijakan pemerintah pusat, kita dukung. Tapi bentuk konkretnya seperti apa, masih perlu diskusi dan rembukan lebih lanjut,” ucap Ari.

Sebelumnya, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, pengelolaan sampah ke depan akan diarahkan menggunakan sistem waste to energy, di mana energi yang dihasilkan akan dibeli oleh PLN dengan harga layak untuk menutup biaya operasional.

“Dan Insya Allah, kemungkinan besar akan dibangun di Bantul. Kami menyambut baik, karena sampai saat ini Bantul masih menjadi tumpuan pengelolaan sampah regional DIY,” katanya.

sumber : Antara
Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement