ESGNOW.ID, JAKARTA — Cuaca ekstrem yang menurut para ilmuwan dipicu oleh perubahan iklim akibat aktivitas manusia melanda berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir dan angin puting beliung, masih terus terjadi di sejumlah daerah.
Hingga Rabu (9/7/2025), BNPB mencatat banjir dan angin puting beliung melanda Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat, sementara kebakaran hutan dan lahan terjadi di Sumatera Utara. Di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, hujan deras menyebabkan banjir di Desa Solonsa pada Senin (7/7/2025), berdampak pada 116 kepala keluarga.
Pada hari yang sama, angin puting beliung disertai hujan deras melanda Kabupaten Toli-Toli, mengakibatkan dua warga luka-luka, puluhan rumah rusak, dan dua keluarga harus mengungsi. Di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, lima desa terendam banjir akibat hujan sejak Ahad (6/7/2025). Seorang warga dilaporkan meninggal dunia dan lebih dari 1.700 jiwa terdampak, dengan ratusan rumah ikut terendam.

Sementara itu, di Sumatera Utara, kebakaran hutan dan lahan terjadi di Kabupaten Padang Lawas dan Kabupaten Karo, membakar puluhan hektare lahan. Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, sementara upaya pemadaman terus dilakukan oleh BPBD dan aparat setempat.
Korban Jiwa di AS dan Bencana di Cina
Di Amerika Serikat, banjir bandang yang terjadi pada 4 Juli di wilayah Texas Hill Country telah menewaskan sedikitnya 109 orang, banyak di antaranya anak-anak. Tim SAR masih terus menyisir puing dan lumpur untuk mencari lebih dari 180 orang yang masih hilang.
Kerugian terbesar terjadi di Kerr County dan Kota Kerrville, yang ditetapkan sebagai zona bencana usai hujan deras memicu meluapnya Sungai Guadalupe. Sebanyak 94 jenazah ditemukan di Kerr County, dengan sepertiga korban adalah anak-anak.
Salah satu tragedi menimpa Camp Mystic, sebuah retret musim panas Kristen khusus perempuan yang telah beroperasi selama hampir seabad. Sebanyak 27 peserta dan pembina kamp, termasuk direktur, dilaporkan menjadi korban.
Sementara itu di Cina, hujan deras melanda berbagai wilayah saat Topan Tropis Danas melewati kawasan pesisir yang merupakan pusat industri teknologi. Hujan monsun di wilayah pedalaman menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang mematikan yang meluas sepanjang 1.400 kilometer.
Situasi diperparah oleh sistem tekanan tinggi subtropis yang menyebabkan gelombang panas di wilayah pesisir timur laut dan provinsi tengah sejak pekan lalu. Akibatnya, terjadi gangguan listrik serta kekeringan lahan pertanian di beberapa daerah.